METROPOLITAN.id - IPB University langsung mengeluarkan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar, usai terjadinya insiden yang menimpa Adzra Nabila mahasiswa IPB yang tewas terseret arus di Jalan Dadali Kota Bogor. Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan, pihaknya ikut berduka atas kejadian yang menimpa salah satu mahasiswanya. Menurutnya Adzra merupakan anak yang cukup breprestasi dan banyak disukai oleh teman-temannya. Ia menambahkan, dalam mengantisipasi berlangsungnya cuaca ekstrem, IPB University akan menetapkan paket kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar. "Rencana kebijakan yg akan diambil antara lain penyesuaian metode pembelajaran di saat cuaca tidak kondusif," kata dia. Selanjutnya, pihaknya akan terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG utk menentukan metode pembelajaran. Dengan begitu, metode pembelajaran akan lebih fleksibel. “Bagi kami keselamatan adalah nomor satu," sambung Prof Arif Satria. Sebelumnya, Kepala BPBD Kota Bogor, Theo Patricio Freitas mengatakan, jika jezanah Adzra Nabila ditemukan di area Bajir Kanal Barat (BKB) kawasan Tambora Jakarta Barat, setelah lima hari dilakukan pencarian oleh tim gabungan. "Lima hari pencarian pada selasa malam itu, sampai dengan hari ini alhamdulilah tadi ketemu di banjir kanal barat tambora," kata Theo. Jenazah Adzra Nabila atau yang disapa Ara ini hanyut sekitar 80 Km dari lokasi awal korban terbawa hanyut di gorong-gorong Jalan Dadali Kota Bogor. "Pertama kali ditemukan oleh warga lalu dilaporkan ke teman-teman SAR yang ada di Jakarta. Lalu jenazah korban dievakuasi, kondisi jenazah masih utuh cuma kerena sudah lima hari didalam air jadi kondisinya bengkak," ungkapnya. (mam)