METROPOLITAN - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR memastikan tarif Tol Jakarta-Cikampek bakal mengalami penyesuaian atau kenaikan dalam waktu dekat. Tarif itu otomatis terintegrasi dengan Tol Layang MBZ di atasnya.
”Jalan Tol Jakarta-Cikampek sedang kita proses (tarif penyesuaiannya, red), yang di atas kan mengikuti,” kata Kepala BPJT Kementerian PUPR, Danang Parikesit, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, kemarin. Sayangnya, Danang belum mau membeberkan berapa besaran kenaikan tarif Tol Jakarta-Cikampek yang terintegrasi dengan Tol Layang MBZ, termasuk waktu implementasinya.
”(Berapa persen kenaikan, red) Belum putus. Harapan kita secepatnya lah (berlaku) ya kalau perhitungan kita bisa diterima. Itu kan hasil perhitungan bersama,” jelasnya.
Sebagai informasi, penyesuaian tarif tol dilakukan dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi. Penyesuaian juga berdasarkan evaluasi pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada ruas tol tersebut.
”Tol Layang MBZ kan jadi satu sama bawah, itu yang bawah (Tol Jakarta-Cikampek) kan sudah 6 tahun nggak ada penyesuaian tarif,” ucapnya. Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk selaku induk PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang mengelola Jalan Layang MBZ, yakni PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC), berharap penyesuaian tarif bisa diberlakukan dalam waktu dekat.
Hal tersebut dikatakan Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, di depan PT Margautama Nusantara (MUN) yang baru resmi mengakuisisi 40 persen saham Tol Layang MBZ. Iklim investasi jalan tol di Indonesia dipastikan akan kondusif.
”Jangan takut, pemerintah akan selalu menjaga iklim investasi dengan memberikan hak-haknya, terutama penyesuaian tarif. Pak Danang sudah oke katanya, itu kita harapkan segera,” kata Subakti.(dtk/suf/py)