METROPOLITAN.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan semua pihak harus menunggu kemungkinan perombakan kabinet atau "reshuffle" di Maju Indonesia pada awal 2023.
"Ya tunggu dulu," kata Jokowi singkat di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin 2 Januari 2023.
Ditanya kemungkinan mengubah posisi partai di kabinet, Jokowi kembali menjawab "tunggu dulu".
Ini bukan pertama kalinya Presiden Jokowi mengumumkan perombakan kabinet Indonesia pada 2023. Pada akhir tahun lalu, tepat pada 23 Desember 2022, saat ditanya soal hasil survei sebuah lembaga survei apakah responden mendukung "perombakan" kabinet, Jokowi menjawab kemungkinan pergantian jabatan menteri.
Namun, Jokowi tidak menyebutkan waktu spesifik perombakan kabinet.
"Mungkin Nanti saja," kata Jokowi di Bendungan Sukamahi, Bogor, Jawa Barat.
Tercatat Presiden Joko Widodo telah melakukan reshuffle kabinet senior Indonesia sebanyak 3 kali antara tahun 2019 hingga 2024.
Pada 23 Desember 2020, reshuffle pertama kabinet Indonesia dilakukan oleh Jokowi. Saat itu, ada enam menteri baru, yakni Menteri Kesehatan, Menteri Sosial, Menteri Agama, dan Menteri Agama.
Menteri Perdagangan, Kelautan dan Perikanan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Disusul dengan "reshuffle" kedua oleh Jokowi pada 28 April 2021, dengan pengangkatan dua menteri baru yakni Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan Menteri Penanaman Modal/Kepala BKPM.
Selanjutnya, Jokowi melakukan "reorganisasi" ketiga pada 15 Juni 2022 dengan menduduki jabatan Menteri Perdagangan, Menteri ATR/Kepala BPN, Wakil Menteri ATR/Wakil Menteri BPN, dan Wakil Menteri.
Wakil Menteri Dalam Negeri dan Tenaga Kerja. (sua/ryn)