Senin, 22 Desember 2025

PVMBG Prediksi Gunung Salak Erupsi Freatik, Bupati Bogor Iwan Setiawan Minta Warga Waspada

- Kamis, 14 Desember 2023 | 14:28 WIB
Ilustrasi Gunung Salak (dok pribadi)
Ilustrasi Gunung Salak (dok pribadi)

METROPOLITAN.ID - Pusat badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi akan ada Erupsi Freatik secara tiba-tiba yang terjadi di Gunung Salak, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

PVMBG juga menyebutkan bahwa potensi ini terjadi sejak Kota Bogor mengalami gempa bumi dengan magnitudo 4,0 yang mengguncang barat daya pada Jumat, 8 Desember 2023 dini hari, memicu gempa tektonik lokal dan Gunung Salak mengalami peningkatan status aktifnya.

Perkembangan Gunung Salak paca Gempa yang terjadi pada Jumat 8 Desember 2023 dini hari, adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Suicide Squad: Kill the Justice League, Kelebihan dan Kelemahan dalam Menghadirkan Anggota Justice League yang Ikonik

1. Gempa Tektonik Lokal mengalami peningkatan jumlah gempa diatas 4 kali kejadian perhari pada tanggal 6 Desember 2023 sebanyak 8 kejadian.

7 Desember 2023 sebanyak 7 kali kejadian dan 8 Desember 2023 sebanyak 7 kali kejadian.

Pengamatan visual periode 1 – 9 Desember 2023, Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut.

Baca Juga: Nintendo Rilis Year in Review 2023 untuk Pemain Switch

Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah selatan.

2. Suhu udara sekitar 22-32°C. Pengamatan kegempaan periode 1-9 Desember 2023, masih didominasi gempa Tektonik Jauh yang terekam sebanyak 31 kali kejadian dan gempa Tektonik Lokal sebanyak 22 kali kejadian.

Gempa Vulkanik sebagai indikasi aktivitas G. Salak tidak terekam.

Baca Juga: Microsoft Rilis Pembaruan Xbox dengan Perbaikan Bug dan Performa Audio

Kendati cenderung normal, PVMBG meminta warga jangan lengah karena erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air (steam explosion) yang dapat terjadi tiba-tiba, pasca terjadinya kenaikan gempa Tektonik Lokal beberapa hari lalu.

"Di musim hujan, tingkat kelembaban udara di sekitar kawah akan lebih tinggi, sehingga gas-gas vulkanik akan sulit terurai, yang menyebabkan konsentrasi gas-gasnya akan meningkat dan dapat membahayakan kehidupan," kata PVMBG dalam rilisnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X