METROPOLITAN.ID - Kekeringan melanda sejumlah wilayah Kabupaten Bogor sejak 3 bulan lalu.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor M Adam Hamdani menyampaikan update terkini data beberapa wilayah yang terdampak kekeringan sejak 2 Mei 2023 hingga 14 Agustus 2023 hari ini.
Adam mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya terus mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang terdampak kekeringan hingga kesulitan memperoleh air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Banyak yang Terjebak, Ini Tips Hindari Investasi Bodong ala Menkeu Sri Mulyani
“Suplay air masih berjalan. Stok distribusi air dari PDAM Tirta Kahuripan dan beberapa perusahaan air curah,” kata Adam kepada Metropolitan.id pada Senin, 14 Agustus 2023.
Adam juga menjelaskan sesuai data yang tercatat di BPBD Kabupaten Bogor hingga saat ini sedikitnya ada 520.000 liter yang berhasil di distribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Sampai tercukupi, Minimal 1 truk isi 5000 liter (untuk sekali pengiriman),” jelasnya.
Baca Juga: Asisten Pelatih Beberkan Biang Kerok Kekalahan Persikabo 1973 saat Lawan 10 Pemain Borneo FC
Menurut Adam pendistribusian air bersih ini masih difokuskan kepada kebutuhan sehari-hari masyarakat seperti mandi, masak, minum dan beberapa kebutuhan pokok lainnya sehingga belum memasuki ranah kebutuhan pertanian.
“Harusnya buat kebutuhan dasar yakni minum dan masak,” ujarnya.
Sementara itu, terhitung sejak 2 Mei 2023 hingga 14 Agustus 2023 hari ini BPBD mencatat ada 13 Kecamatan yang terdampak kekeringan hingga krisis air bersih di wilayah Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Kebun Raya Bogor jadi Solusi Tempat Healing dari Polusi Udara Ibu Kota
“13 Kecamatan, 33 Desa atau Kelurahan, 16.960 kartu keluarga, 54.691 Jiwa,” ucapnya.
Terdiri dari Kecamatan Jasinga yakni Desa Cikopomayak, Desa Neglasari, Desa Curug, Desa Sipak, Desa Pangradin , Desa Tegalwangi, Desa Pangaur, Desa Pamagersari, Desa Wirajaya dan Desa Setu. Kemudian Kecamatan Sukajaya terdiri dari Desa Harkatjaya, Desa Sukajaya, Desa Kiarapandak, dan Desa Urug.
