Senin, 22 Desember 2025

Sekolah di Ujung Gunung Suling Rumpin Bogor

- Rabu, 25 Januari 2017 | 11:35 WIB

“Ya pernah ingin mundur, tetapi kalau bukan saya siapa lagi. Sedangkan guru-guru di SD induk pun tidak ada yang mau ngajar di sini karena jauh dan jalannya yang curam,” un­gkap lelaki yang hanya lulusan SMA ini.

Di lubuk hatinya ia berharap anak-anak di sekolah ujung Gunung Suling ini kelak dapat melanjutkan mimpinya meraih cita-cita, meskipun sarana prasarana yang diberikan jauh dari harapan. “Yang pent­ing anak-anak bisa calistung sudah Alhamdulillah. Ikut senang melihatnya,” kata dia.

Sementara itu, Ketua RT 09, Kampung Haniwung, Dedi Setiawan (41) mengatakan, Kelas Jauh SD Negeri 1 Rabak yang digunakan warganya merupakan bangunan semen­tara. Pihaknya mengaku telah mengajukan anggaran untuk pembangunan gedung baru, namun belum ada kejelasan.

“Rumah ini mah digunakan hanya sementara saja, soalnya ada rencana pembangunan sekolah baru dari pemerin­tah. Jadinya pakai rumah ini dulu. Kalau yang punya balik lagi, ya mau nggak mau harus pindah,” kata dia.

[video width="640" height="352" mp4="http://assets.promediateknologi.com/crop/0x0:0x0/750x500/photo/metropolitan/2017/01/VID-20170124-WA0046.mp4"][/video]

Saat ini ia mengaku pemer­intah belum merespons pen­gajuan gedung sekolah. Ala­sannya tak ada lahan yang bisa dihibahkan ke pemerintah daerah. “Kami harus sediakan lahan minimal seluas 600 meter. Sekarang lahannya baru ada 200 meter (yang sudah dibayar, red). Sisanya beberapa pihak yang sim­patik bilangnya mau mem­bantu. Tetapi sampai saat ini pembangunannya belum ada dan lahan belum dibebaskan. Capek sih iya, tapi saya tidak akan berhenti memperjuang­kan agar cepat dibangun,” kata dia.

Dikonfirmasi soal nasib siswa di sekolah ujung Gunung Suling, Kepala Desa (Kades) Rabak, Kecamatan Rumpin, Suherman, mengaku telah berulang kali mengajukan sejak 2015. Namun, tak ada kepastian yang diberikan pemerintah.

“Kita juga mempertanyakan kenapa tidak dibangun dan alasannya apa. Kalau tanah biarlah kita bisa mengusa­hakan. Tetapi pembangunan­nya tetap harus dari pemerin­tah. Tolonglah dibantu karena masyarakat saya ingin sekolah, jangan hanya wacana saja,” pintanya.

Informasi yang ia terima, ta­hun ini Kelas Jauh SDN Rabak 01 itu telah dimasukkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) kecamatan, namun eksekusin­ya belum ada hingga kini. “Katanya dimasukkan di APBD 2017, tetapi tidak tahu nanti akan direalisasikan atau tidak. Saya ingin pimpinan di atas dapat turun ke lapangan,” sindirnya.

(rez/d/feb/run)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X