“Sekarang kawasan Puncak masih hujan dengan intensitas kecil. Kita imbau masyarakat yang tinggal di bantaran Ciliwung untuk berhati-hati dengan kondisi saat ini,” terangnya.
Selain pohon tumbang, longsor juga menerjang tiga desa di Kecamatan Pamijahan. Di antaranya ada di Desa Cibunian dan perbatasan Cibitung Kulon serta Cibitung Wetan. Di Kampung Cisalak, RT 02/14, Desa Cibunian, Kecamtan Pamijahan, dua rumah warga mengalami rusak akibat tertimpa tembok tebingan.
Kepala Desa (Kades) Cibunian Basuni mengatakan, kedua rumah warga yang tertimpa reruntuhan tebingan atas nama Romi dan Dasim.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya menimpa dapur milik warga saja,” kata Basuni.
Saat ini, keduanya masih menempati rumah tersebut. “Di rumah Romi ada enam jiwa, sedangkan di rumah Dasim ada empat jiwa,” ujarnya.
Basuni menuturkan, kejadian terjadi pada pukul 04:00 WIB, saat warga tengah tertidur lelap. Hujan yang mengguyur sejak malam hari diprediksi jadi penyebab tembok tebingan jatuh menimpa rumah warga. “Sepertinya akibat hujan yang tak reda-reda, makanya jatuh. Sekarang, petugas BPBD, aparat kepolisian, TNI hingga Satpol PP sudah ada di lapangan,” tutur dia.
Dirinya juga mengimbau warga untuk berhati-hati. Sebab, daerah Cibunian berada di kawasan rawan longsor.
“Kami berharap warga waspada saat hujan tiba. Berlindung ke tempat yang aman dan lapor jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
Terpisah, dalam kesempatan wawancara Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengingatkan sejumlah daerah yang rawan bencana agar lebih berhati-hati.
Seperti bencana banjir yang berisiko terjadi di wilayah Kecamatan Tanjungsari, Cariu dan Jonggol sebab dilalui Sungai Cibeet.
Untuk wilayah barat, kata dia, Kecamatan Parungpanjang masuk daerah yang rawan banjir termasuk Bojonggede. Budi juga mengingatkan, pengendara kendaraan bermotor agar berhenti ketika hujan disertai angin. “Apalagi jika ada petir, jangan berteduh di bawah pohon, baiknya cari tempat yang aman,” tandasnya.
(rez/c/ps/feb/dit)