BRAAKK..! Bunyi runtuhan bangunan pecah di pagi hari. Saat hujan deras mengguyur wilayah Bogor, bersamaan itu pula atap SD Negeri Pakuan yang berada di Perumahan Pakuan 2, Kelurahan Pakuan, Kecamatan Bogor Selatan, ambruk.
Bangunan sekolah yang baru dibangun itu kini tinggal puing. Beruntung hanya gedung perpustakaan yang hancur dan merata dengan tanah, sedangkan ruang kelasnya masih utuh.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin menduga ambruknya atap gedung perpustakaan di sekolah favorit itu lantaran lapuk dimakan rayap.
“Atap yang roboh ini adanya di gedung perpustakan. Padahal gedung ini adalah gedung yang cukup baru dibandingkan dengan ruangan lainnya di sekolah ini,” ujarnya kepada Metropolitan.
Pascaruntuh, banyak buku-buku yang berserakan tertimpa puing. Beruntung tidak ada korban jiwa dan komputer yang biasa dipakai siswa pun terselamatkan.
“Memang ambruknya ini tidak ada tanda-tanda, tiba-tiba ambruk seketika. Ditambah beban atap ini memang cukup berat karena bangunan sekolah ini menggunakan genteng,” terangnya.
Ia pun memastikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa tak akan terganggu. Sebab, setiap ruang masih dapat digunakan. Sedangkan buku-buku yang berserakan sementara disimpan di musala.
“Kerugian itu belum dapat dihitung. Paling besok kita akan hitung. Kita juga akan periksa beberapa atap gedung ruangan lainnya karena khawatir sudah rapuh termakan rayap juga. Begitu juga dengan sekolah lainnya akan kita antisipasi,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil menyayangkan peristiwa tersebut. Menurutnya, disdik perlu cermat memproyeksikan gedung-gedung sekolah yang sudah terlalu tua. Ini dianggap penting untuk mengantisipasi kejadian serupa.
“Kalau informasi yang didapat Disdik Kota Bogor ada 20 persen bangunan sekolah yang usianya sudah tua. SD Pakuan merupakan salah satu bangunan yang sudah lama. Tetapi pada 2017 tidak ada pembangunan baru dan hanya revitalisasi saja,” katanya.
Ia pun menyarankan agar Disdik Kota Bogor memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang ada di Kota Bogor atau sekitar sekolah.
“Pendidikan dan kesehatan adalah hal penting, tetapi kenapa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak mengutamakan sarana dan prasarana pendidikan. Kalau sarana dan prasarananya tidak mendukung, bagaimana pendidikan bisa maju. Ini harus jadi prioritas pembangunan dibanding pedestrian dan taman,” tutur politisi PKS itu.
RUMAH WARGA
JUGA AMBRUK