Senin, 22 Desember 2025

Ribut Lagi, Pengojek Online Langsung Diblokir

- Jumat, 24 Maret 2017 | 08:51 WIB

METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berhasil memediasi pengojek online dan sopir angkot pascabentrok tiga hari. Namun, jika keributan terulang, pemerintah dan pengelola angkutan online akan langsung memblokir akun pengojek online. Termasuk sopir angkot yang terlibat akan dipolisikan.

Walikota Bogor Bima Arya mengatakan, dalam mediasi bersama para sopir pada Rabu (23/3), pihaknya mengundang manajemen dari seluruh angkutan online. Ada beberapa poin yang telah disepakati.

“Para penumpang telantar, para pengguna jalan ter­ganggu karena takut,” ujarnya kepada Metropolitan.

Manajemen angkutan online telah berjanji kepada Pemkot Bogor jika ada angkutan on­line yang membuat kericuhan di Kota Bogor, maka akunnya akan diblokir, sehingga mer­eka tidak dapat menggunakan aplikasi untuk ngojek.

“Tadi sudah disepakati bah­wa para pengemudi angkutan online yang membuat kericu­han akunnya akan diblokir, sementara untuk sopir akan diserahkan kepada pihak ke­polisian,” terangnya.

Orang nomor satu di Ko­ta Bogor ini memaparkan, kebijakan dari perusahaan angkutan online itu jelas, menjemput langsung dan mengantarkan penumpang sesuai tujuan. Intinya tidak mangkal di tempat-tempat yang bersinggungan, tidak ada base-base di titik umum tetapi semua akan berputar.

Sementara Hamdan Amer perwakilan dari driver Go-Jek mengakui masalah awal adalah banyaknya driver on­line yang mangkal di jalan, di fasilitas umum di trotoar dan sebagainya. “Kami setuju atas kesepakatan ini dan seha­rusnya memang tidak boleh seperti itu. Kami ini online dan fleksibel, tidak usah tampil di jalan, di mana saja kalau ada yang order pasti dapat pen­umpang,” katanya.

Hamdan melanjutkan, kalau­pun nanti ada base campnya, tidak boleh di lokasi yang mencolok dan bersinggun­gan dengan angkot. Lebih menjorok ke dalam dan sebisa mungkin tidak terlihat.

“Tadi kami sudah sepakat dengan organda dan per­wakilan angkot. Misalnya di depan Botani Square tidak bo­leh mangkal, tapi hanya boleh menjemput dan menurunkan penumpang,” jelasnya.

Pascabentrok kemarin, lanjut Hamdan, saat ini sebagian driver kembali beroperasi, na­mun diimbau agar tidak pakai atribut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami akan memakai atribut kalau sudah kondusif situ­asinya, setelah deklarasi damai ini segera dipakai kalau terlihat kondusif,” ungkapnya.

Sementara, insiden bentrok yang terjadi di Kota Bogor membuat Kapolri Jendral Tito Karnavian geram. Aparat ke­polisian di Bogor juga ditegur keras karena dinilai tidak pro aktif.

“Nah peristiwa di Bogor saya sesalkan. Saya sudah tegur keras aparat yang ada di Bogor, saya anggap tidak pro aktif. Padahal saya baru saja memberikan video conference dan arahan,” kata Tito.

Untuk itu, kata Tito, aparat di semua wilayah yang ada per­masalahan taksi online den­gan angkutan konvensional diminta pro aktif melakukan langkah-langkah deteksi dini guna mencegah terjadinya bentrok.

“Kalau ada gejolak segera atasi. Lakukan kemudian ko­munikasi dialog masalah tarif atas tarif bawah, banyak yang harus dibicarakan melibatkan stakeholder organda, ang­kutan konvensional, maupun pengelola online,” tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X