RUMAH mewah di Jalan Tanah Merdeka, Perumahan Bogor Baru, Tegalega, Bogor Tengah tampak sepi. Ini menyusul ditangkapnya sang pemilik rumah, ki Gendeng Pamungkas oleh Polda Metro Jaya, baru-baru ini. Akibat ulahnya menebar kebencian terhadap etnis cina, paranormal kondang itupun jadi tahanan. Namun, tidak terlihat penyesalan dari raut wajahnya. Hingga, polisi memeriksa kewarasannya.
NAMA ki Gendeng Pamungkas jadi obrolan hangat. Bukan cuma soal video bernada SARA yang diunggahnya di media sosial (medsos), tapi juga terkait penangkapan paranormal kondang itu oleh jajaran Polda Metro Jaya. Meski banyak barang bukti yang disita dari kediamannya di Blok D IV No 45, RT 07/RW 01, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, ia nampak tak menyesal sedikitpun.
“Untuk apa menyesal?,”ujar ki Gendeng saat di Mapolda Metro Jaya, Rabu (10/5).
Baginya, tak ada yang salah dengan aksinya yang membuat rekaman video anti-Cina. Bahkan, ia terang-terangan menyebut jika hal itu sudah dilakukannya dari dulu, sesuai serat Jayabaya yang ia yakini.
“Saya ingin konstitusi negara ini kembali ke UUD 1945 yang asli dan harus kalian tahu, saya ini sangat mempercayai Sabda Palon sedang menagih janji kepada bangsa ini. Itu ada di dalam serat Jayabaya,” terangnya.
Sejumlah rekaman video berisi ujaran kebencian terhadap etnis Cina menyebar di sejumlah jenis medsos. Mulai dari Youtube, Twitter dan Facebook. Hingga, postingannya itu menjadi viral dan berujung penangkapan.
Sampai-sampai, lelaki yang pernah mencalonkan diri jadi Wali Kota Bogor pada 2013 itu sengaja menyebarluaskan kebenciannya lewat kaus yang didesain khusus di konveksinya.
Lagi-lagi, di hadapan awak media ki Gendeng mengaku tidak pernah menyesali perbuatannya.
“Saya tidak menyesal,” ujarnya sambil mengacungkan jari telunjuk dan kelingkingnya yang melambangkan metal.
Malahan, lelaki yang mengaku pernah menyantet George Bush itu bakal terus menggerakan organisasinya, Front Pribumi untuk melanjutkan sikapnya yang anti-Cina. “Tetap semangat, tetap berjuang,” katanya.
Sepak terjang ki Gendeng di Kota Bogor memang sudah terkenal dengan sikapnya yang antietnis tertentu. Sejak tahun 2000-an, ia kerap melakukan penghasutan dengan membagikan stiker dan kaus antietnis tertentu. Seperti kaus-kaus yang disita Polda Metro Jaya dari rumahnya, malam itu.
Ada 67 kaus dengan tulisan anti-Cina yang disita serta jaket jeans bertuliskan Fight Against Cina. “Dari dulu memang sudah begini (anti-Cina). Moralnyalah. Lu lihat sendirilah, situasinya jadi kayak begini sekarang,” ujarnya.
Melihat sikap ki Gendeng itu, polisi pun akhirnya mengambil tindakan untuk memeriksa kewarasannya. Ada psikolog dari SDM yang akan memeriksa kejiwaan yang bersangkutan guna membongkar motifnya menebar kebencian.
“Kami akan periksa kondisi kejiwaannya. Kasus ini sedang kami dalami. Kami akan cari tahu penyebab pelaku membenci salah satu etnis,” ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Wahyu Hadiningrat di Gedung Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (10/5).