Senin, 22 Desember 2025

Lembaran Cek Rp1 Triliun Tercecer di Jalan Kemang Bogor

- Kamis, 22 Maret 2018 | 08:37 WIB

-

Masih ingat dengan modus penipuan ‘mama minta pulsa’? Tak beda jauh, saat ini modus penipuan juga makin bervariasi. Belakangan ini, modus penipuan sebar cek di jalanan juga perlu diwaspadai. Sebab, di Kemang Bogor muncul surat aset perusahaan dan cek senilai Rp1 triliun yang sengaja dicecer di jalan untuk menjerat korban.

Rico warga Bojongkidul, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, baru-baru ini nyaris jadi korban penipuan cek kosong. Lewat akun Twitter-nya, ia membagikan pengalaman orang tuanya soal penemuan surat aset perusahaan senilai Rp1 triliun dan cek Rp4 miliar. "Surat itu ditemukan adik saya sewaktu pulang sekolah. Ada dalam amplop cokelat," kata Rico, Rabu (21/3).

Dalam surat itu tertulis aset perusahaan PT Bukit Borneo Indah senilai triliunan rupiah. Melihat nominal uang yang bernilai sangat besar itu, adik dan kedua orang tua Rico gemetar. Tanpa pikir panjang, ayah Rico langsung menelepon pemilik perusahaan asal Pontianak, Kalimantan Barat, yang nomornya sudah tertera dalam surat.

Dalam surat dan cek tersebut tertulis nama H Aswindra Sungkar sebagai pemilik dokumen penting tersebut. Rico menjelaskan, saat ditelepon, pemilik dokumen tersebut mengaku berterima kasih karena surat aset perusahaan dan cek tersebut telah ditemukan. Sebagai tanda terima kasih, keluaga Rico diiming-imingi imbalan uang Rp100 juta. Saat itu pula ayah Rico langsung memberikan nomor rekeningnya.

Ibu Rico lalu menelepon Rico yang sedang berada di tempat kerjanya. "Ibu saya telepon, ‘Kak cepat pulang, ada yang mau diomongin’. Saya langsung dag dig dug der gitu dong, tumben banget ibu saya ngomong begitu. Langsung saya berusaha ngingat-ngingat dosa apa yang sudah saya perbuat," cerita Rico.

Saat Rico sudah kembali ke rumahnya, H Aswindra Sungkar kembali menelepon. Ia menyebut sebelum uang tersebut ditransfer, keluarga Rico harus memiliki saldo ATM tidak kurang dari Rp2 juta.

Mendengar pernyataan tersebut, Rico langsung mengetahui bahwa itu merupakan modus penipuan. "Apalagi dia maksa ayah saya buat masukin Rp2 juta dulu ke rekening, baru nanti dikasih Rp100 jutanya. Ayah saya akhirnya bilang, ‘saya omongin dulu sama anak saya, kebetulan anak saya polisi’, langsung si Pak Haji itu tutup teleponnya," terang Rico.

Pada dasarnya, Rico sendiri bukanlah seorang polisi. Hal tersebut dilontarkan ayahnya lantaran sudah tahu bahwa H Aswindra Sungkar bermaksud menipu.

Setelah mendengar pernyataan tersebut, H Aswindar Sungkar tidak pernah menelepon lagi. Tidak ada kabar apa pun soal pengembalian surat berharga Rp1 triliun dan cek senilai Rp4 miliar tersebut.

Meski keluarganya nyaris ditipu, Rico memilih tidak melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. "Belum nih. Kayaknya ortu gue nggak mau memperpanjang soal itu. Kalau dilihat dari reply thread yang gue buat juga kayaknya sudah banyak korban dari PT Borneo itu tapi nggak ada yang ngelapor ke polisi," jelas Rico.

Informasi yang dihimpun, korban dari modus ini menyebar di beberapa daerah. Palembang salah satunya. Korban kehilangan uang Rp6,3 juta begitu yang bersangkutan mengikuti petunjuk pelaku yang merupakan pemilik dokumen.

Sedangkan di Surabaya, bukan cuma modus sebar dokumen penting saja yang terjadi. Pada 2017, para komplotan juga menyebar kupon undian palsu untuk mengelabui warga. Sampai-sampai dari aksinya itu para pelaku sanggup meraup Rp2,5 milar selama empat tahun.

Kejahatan lain adalah mengumpulkan identitas korban seperti nomor rekening, nama lengkap hingga nantinya alamat rumah. Kalau identitas seperti itu bisa diketahui, ada banyak sekali peluang kejahatan yang bisa dilakukan.

Menanggapi maraknya kasus penipuan dengan berbagai modus yang belakangan ini meresahkan masyarakat, Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan segera melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan indikasi mencurigakan yang menjurus kepada penipuan ataupun kejahatan lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X