Senin, 22 Desember 2025

Jabodetabek Dijatah Rp42,9 Triliun Duit Receh

- Kamis, 24 Mei 2018 | 08:48 WIB

-
METROPOLITAN - Ketersediaan duit receh mulai dipersiapkan Bank Indonesia (BI). Sedikitnya ada sekitar Rp188,2 triliun uang tunai yang dikucurkan BI untuk libur Lebaran. Menurut Deputi Gubernur BI Rosmaya K Hadi, jumlah itu meningkat 15,3 persen dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah Rp163,2 triliun.

Sedangkan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), pihaknya menjatah sekitar 22,8 persen atau sekitar Rp42,9 triliun. “Kami selalu siapkan uang tunai. Sekarang kembali culture orang Indonesia ya, meski ada GNNT (Gerakan Nasional Non-Tunai, red) tapi lebih suka pegang uang tunai,” ujar Rosmaya.

Tahun ini, BI juga menyediakan seribu titik penukaran uang kartal ‘baru’ di seluruh Indonesia. Rosmaya menambahkan, layanan tersebut juga akan menjangkau masyarakat yang berada di wilayah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T).

“Kita datangi pasar, tempat ramai di situ, untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menukar uang. Kami juga akan kas keliling ke Pulau Seribu, Pulau Tidung, yang kerja sama dengan Polisi Air,” sambung Rosmaya.

Selain itu, ada 15 bank, baik negeri maupun swasta, yang digandeng BI untuk layanan penukaran uang Lebaran tahun ini. Khusus untuk perbankan, layanan penukaran uang bisa dilakukan di 160 kantor bank di wilayah Jabodetabek saja.

Untuk yang berada di sekitar Jakarta Pusat, layanan penukaran uang pecahan kecil sudah bisa dilakukan di kawasan Lapangan IRTI Monumen Nasional (Monas) mulai pukul 09:00 hingga 14:00 WIB.

Layanan ini sebenarnya sudah dibuka sejak 14 Mei 2018 dan akan berakhir 25 Mei 2018. Setelahnya, layanan akan berpindah ke tempat lain. Masyarakat yang hendak menukar perlu menyiapkan kartu identitas terlebih dahulu dan mengambil nomor antrean yang disiapkan petugas. Per harinya, BI akan melayani hingga seribu nomor antrean.

Total uang yang bisa ditukarkan maksimal Rp3,7 juta per orang setiap harinya. Komposisinya sendiri dari Rp3,7 juta, sekitar Rp2 juta untuk pecahan Rp20.000, Rp1 juta untuk pecahan Rp10.000, Rp500 ribu untuk pecahan Rp5.000 dan Rp200 ribu untuk pecahan Rp2.000.

Rosmaya menambahkan, kondisi kas siap edar bank sentral mencukupi untuk memenuhi proyeksi peningkatan kebutuhan uang tunai selama periode Lebaran tahun ini.

Untuk menjamin pendistribusian uang tunai, saat ini BI telah memiliki 46 kantor perwakilan di seluruh Indonesia yang masing-masing memiliki kegiatan pendistribusian, misalnya dengan kas titipan maupun kas keliling di pusat-pusat keramaian.

Di tengah meningkatnya kebutuhan akan uang tunai, BI juga berupaya memadukan layanan tunai dan non-tunai dalam mewujudkan less cash society.

Ada tiga strategi yang akan dilakukan BI. Pertama, melaksanakan pengujian terhadap seluruh infrastruktur. Khususnya jika terjadi peningkatan volume transaksi pada Ramadan dan jelang Lebaran.

Kedua, melakukan koordinasi dengan peserta Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) dan otoritas lainnya guna memastikan optimalnya kegiatan sistem pembayaran.

Ketiga, memastikan kesiapan industri untuk penyelenggaraan sistem pembayaran yang aman dan efisien. Khususnya dalam sistem transaksi dan top up (pengisian ulang) uang elektronik di ruas jalan tol.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X