Senin, 22 Desember 2025

Ada Luka Lama sejak 2007

- Senin, 28 Mei 2018 | 08:50 WIB

-
Malam itu, 25 Mei 2018, puluhan bus yang ditumpangi suporter Persija, The Jakmania, beriringan melintas di Jalan Raya Alternatif Pakansari-Sentul. Mereka baru menyaksikan pertandingan Persija melawan Persipura di Stadion Pakansari. Saat perjalanan pulang, tiba-tiba lemparan batu menghadang. Untuk kesekian kalinya bentrokan terjadi antara warga dengan Jakmania. Ada apa gerangan?

Prak..prak.. daarrr!! Lemparan batu, botol hingga petasan menghujani para suporter yang hendak balik kandang. Usai berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Persipura, Jumat (25/5), para suporternya dihadang warga dengan insiden pelemparan batu.

Ratusan warga datang dari arah Bogor Kota menuju Simpang Sentul sambil melempar batu dan botol. Mereka hendak menyerbu suporter Persija yang bergerak dari arah Stadion Pakansari menuju Gerbang Tol (GT) Sentul.

Polisi bersenjata lengkap pun langsung siaga mengamankan rombongan Jakmania. Sedangkan bus rombongan Persija tetap jalan meninggalkan stadion sembari dikawal petugas. “Huuuu..., norak lu,” cetus suporter Persija dari dalam bus ke arah warga yang melempari batu.

Jalan Jakarta-Bogor pun saat itu berubah mencekam. Polisi juga melemparkan serangan gas air mata untuk meredam kerusuhan kian parah hingga jalur tersebut sempat ditutup.

Tak berhenti di situ, di Kilometer 26 Tol Jagorawi sekitar pukul 00:54 WIB, Sabtu (26/5) dini hari, oknum warga juga nekat melakukan penyerangan dari semak-semak pinggir tol. Kejadian itu pun sempat membuat lumpuh jalur tol tersebut.

Aksi bentrokan ini sudah terjadi berulang kali. Bahkan dalam tiga tahun berturut-turut, kericuhan selalu terjadi saat tim Macan Kemayoran bertandang ke Cibinong.

Usut punya usut, kericuhan ini dipicu adanya insiden pada 2007 silam. Yakni saat kerusuhan antarsuporter Jakmania dengan Persikabo di Stadion Cibinong.

Ketika itu bentrokan berimbas pada warga di Kampung Kandang Roda dan sekitarnya. Sampai-sampai beberapa rumah warga dan warung di pinggir jalan jadi amukan Jakmania.

“Makanya warga di sini nggak suka kalau Persija main di sini. Karena ada luka lama sejak insiden itu,” ungkap Baron, salah seorang tokoh pemuda di Kampung Kandang Roda.

Bahkan, menurut Baron, pihaknya telah meminta Bupati Bogor menolak kedatangan Persija ke Stadion Pakansari. Sebab, warga masih kesal dengan ulah suporter Persija yang dianggap telah menghancurkan rumah mereka di insiden 2007.

"Saya sudah demo ke Bupati tapi tidak ada tanggapan. Ya kami tetap menolak karena warga di sini juga sudah gerah dengan penonton yang suka bikin rusuh. Kami sih cuma dendam dengan penonton Persija saja," ujar Baron.

Hal ini diamini salah seorang tokoh masyarakat di Kampung Kandang Roda, RT 04/04, Kelurahan Nanggewer, Aan. Ia pun masih ingat saat insiden kerusuhan pada 2007. Sebab ketika itu banyak warga setempat yang jadi korban kerusuhan. “Sudah lama kejadian ini terus berlanjut, saya juga bingung. Pasti saja ada Persija main, warung-warung di sini pasti tutup. Karena takut jadi korban lagi,” kata pria berkumis itu.

Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky menjelaskan, dalam insiden tersebut pihaknya mengamankan dua orang yang diduga menjadi provokator. "Jadi ada sekelompok orang yang ingin mencoba mengganggu kepulangan suporter Persija tapi berhasil kami redam. Ada dua orang yang diamankan," bebernya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X