METROPOLITAN - Berangkat diantar keluarga, pulang sudah tak bernyawa. Begitulah nasib Iqbal Hakeem, pebalap muda yang tewas di Sirkuit Sentul, Sabtu (12/1). Niatnya menjalani sesi latihan dengan tunggangannya, Ducati Panigale V4, harus berakhir tragis dengan insiden berdarah.
SIRKUIT Sentul memakan korban jiwa. Lintasan yang kerap jadi pemuas hasrat pecinta kecepatan itu malah mengantarkan Iqbal menuju maut. Niatnya melakoni track day harus berakhir pilu.
Sabtu (12/1) lalu jadi hari terakhirnya mengaspal bersama motor-motor buasnya. Iqbal kehilangan nyawa saat membesut Ducati Panigale V4 2018. Namun, paling mengerikan adalah helm bermerek AGV Pista kepunyaannya justru terlepas dari kepala hingga memberi dampak paling parah.
Rekan Iqbal sesama komunitas superbike, Abdul Sattar, menjelaskan kronologi kejadian. Saat itu waktu menunjukkan pukul 11:00 WIB. Motor yang ditunggangi Iqbal masuk trek untuk setting lap.
“Kemudian di lap kedua, saya lihat almarhum mengalami stoopy di sebelum titik Humpus (jelang titik pengereman 200 m, red). Lalu dia terpental dan menghantam motor Febby Sagita yang ada di depan Iqbal. Kira-kira kecepatan dia saat itu 270-280 km/jam dan saya ada di belakangnya (kecepatan sekitar 240 km/jam),” buka Sattar.
Ketika itu, sambungnya, Sattar melihat Iqbal dengan posisi tengkurap, dalam kondisi sudah tidak mengenakan helm. Beberapa saksi, termasuk Sattar, melihat pengaman helm masih terkunci. Sattar menyebut helm milik Iqbal ada di tengah-tengah lintasan dan sudah terlepas dari kepala. Lebih lanjut, Andri yang juga berada di Sentul memberi keterangan lanjutan.
“Kondisi helm copot dan helm tidak terlalu hancur. Hanya penguncinya saja yang lepas. Mungkin kena benturan saat terjatuh,” ucap Andri yang juga rekan Iqbal.
Akibatnya, Iqbal mengalami cedera sangat parah di bagian kepala. Meski begitu, Sattar atau Andri tak bisa memastikan bagaimana helm brand ternama asal Italia itu bisa meninggalkan sang pemiliknya.
Satu kejadian lain adalah tentang perilaku tak biasa Iqbal sepersekian detik sebelum terpelanting. Tunggangannya itu seketika stoopy (membungkuk, red) dan Andri menyebut kondisi yang terjadi di titik 200 m tersebut kemungkinan karena adanya panic braking atau rem terkunci. Sebelum kejadian, Iqbal juga sempat melahap Sentul dengan motor yang sama di pagi hari (pukul 09:00- 10:00 WIB).
“(logikanya, red) Stoopy terjadi pasti ada pengereman karena kalau engine lock rem tidak akan seperti itu. Tapi lagi-lagi saya tidak bisa memastikan karena saya tidak ada di dekat dia. Dia punya riding skill luar biasa untuk non-pebalap dan sudah terbiasa di Sentul karena sudah puluhan kali dia latihan di situ. Jadi masih tanda tanya besar dia bisa stoopy,” terang Sattar.
Sementara Kapolsek Babakanmadang Kompol Wawan Wahyudin mengaku belum mendapat laporan terkait kecelakaan yang mengakibatkan meregangnya nyawa seseorang, bahkan hingga kronologi kejadian.
”Saya baru mendapatkan informasi dari salah satu media di Bogor. Tapi sampai sekarang kami belum menerima laporan,” katanya saat dikonfirmasi Metropolitan, Minggu (13/1).
Wawan menambahkan, Senin (hari ini, red) pihaknya akan melakukan konfirmasi dan penyelidikan kepada pihak Sirkuit Internasional Sentul terkait peristiwa nahas tersebut. Hal itu lantaran hingga kini pihak Sirkuit Sentul belum memberi keterangan atas kejadian tersebut.
“Kebenarannya belum dapat dipastikan. Jadi kami belum bisa menduga-duga kecelakaan tersebut atas dasar apa saja. Tapi sebelum melakukan latihan, biasanya terdapat surat pemberitahuan terlebih dahulu ke pihak mapolsek, terlebih even besar,” katanya.