20 RIBU BUTIR NARKOBA BARU SIAP EDAR Kasubdit 1 Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Calvin Simanjuntak mengatakan, dalam kasus ini pihaknya menemukan narkoba atau sabu jenis baru yang akan diedarkan sindikat ini. Narkoba jenis baru itu adalah yaba. ”Narkoba yang kami sita dari mereka adalah 6,5 kg sabu, 60 ribu butir ekstasi dan yaba, serbuk ekstasi 19,18 gram serta 15,19 gram ganja,” katanya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/1).
Dari 60 ribu butir ekstasi dan yaba itu, jelasnya, diketahui sekitar 20 ribu butir adalah narkoba jenis baru atau yaba yang siap edar. ”Yaba ini kandungan zat narkotikanya adalah sama dengan sabu. Tapi bentuknya seperti ekstasi, namun lebih kecil. Yaba ini adalah sabu jenis baru. Jumlah yang akan mereka edarkan dan berhasil kami gagalkan adalah 20 ribu butir yaba,” ujar Calvin.
Menurut Calvin, jika sabu biasanya dikonsumsi dengan cara dibakar dan diisap maka yaba hanya dengan ditelan saja. ”Jadi sabu jenis baru atau yaba ini cara mengonsumsinya dengan ditelan saja,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemberantasan pada Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor Kompol Supeno, mengakui bahwa yaba merupakan jenis narkotika baru, yang secara fisik berbentuk seperti ekstasi. Untuk kasus di Bumi Tegar Beriman, penemuan narkoba jenis yaba baru dtemukan di Ciriung. BNNK Bogor pernah pertama kali melakukan identifikasi narkoba jenis yaba saat kasus penemuan di Ciamis, Jawa Barat.
“Saat itu barang bukti dibawa untuk dilakukan uji lab di kami, tapi hasilnya negatif. Karena penasaran, dibawa ke Lido untuk dicek lagi. Nah di sana baru positif ada kandungan narkotika. Intinya itu memang termasuk jenis baru,” katanya ketika dihubungi Metropolitan, kemarin.
Ia sendiri belum dapat mengidentifikasi kandungan dalam yaba tersebut. Sebab, belum lagi melakukan uji lab di BNNK Bogor. Hanya saja penemuan Polda Metro Jaya dari sindikat narkoba di wilayah Cibinong itu menjadi lampu kuning karena peredaran narkoba jenis baru itu mulai ramai, dengan bentuk baru variasi kandungan di dalamnya. “Artinya sudah mulai masuk ke sini. Kami juga tengah gencar dalam pencegahan, termasuk kebijakan mempermudah kami masuk lapas. Baik untuk tes atau dalam pengembangan kasus,” tandas Supeno. (ryn/c/tib/mam/run)