Senin, 22 Desember 2025

Ajakan People Power sampai Tolak Bayar Pajak Bikin Gaduh

- Kamis, 16 Mei 2019 | 12:39 WIB

Ia menegaskan, membayar pa­jak adalah sebuah kewajiban bagi seluruh warga negara. Se­hingga, menurutnya, seruan Poyuono itu tidak perlu diikuti masyarakat.

“Lho, ini (bayar pajak, red) kan kewajiban warga kok. Sama saja itu mendorong warga melanggar undang-undang, dong,” tegas Daniel.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nufransa Wira Sakti menjelaskan, sesuai aturan yang berlaku, orang yang tidak membayar pajak bisa dipidana.

”Kita menjalankan peraturan berdasarkan hukum yang ber­laku dalam pemerintahan yang sah. Sanksinya sesuai peraturan yang berlaku, peraturan perpa­jakan. Dapat berupa sanksi ad­ministratif berupa denda, dapat juga berupa bunga maupun pi­dana. Tergantung jenis pelang­garannya,” terang Nufransa.

Sebelum muncul ajakan untuk tidak membayar pajak, publik juga ramai dengan munculnya seruan terkait people power.

Narasi people power pertama kali diembuskan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais jika mereka menemukan ke­curangan pada pemilu 2019. Namun, istilah people power bersalin rupa.

Amien pertama kali melontar­kan istilah people power saat Apel Siaga Umat 313 yang digelar un­tuk mencegah kecurangan pe­milu. Amien menyatakan tak akan ke Mahkamah Konstitusi (MK) jika ada kecurangan, tetapi akan menggerakkan massa alias people power.

”Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK. Nggak ada gunannya. Tapi kita people power, people power sah,” kata Amien Rais di Masjid Sunda Ke­lapa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3).

People power lantas jadi kon­troversi. Sampai akhirnya Amien Rais mengganti istilah people power menjadi gerakan kedau­latan rakyat. ”Eggi Sudjana di­tangkap polisi karena bicara people power. Kita tidak gunakan people power, tapi gerakan ke­daulatan rakyat,” ujar Amien.

Munculnya ajakan itu mem­buat sejumlah tokoh di daerah ikut turut tangan untuk mence­gahnya, mulai dari tokoh agama hingga kepolisian.

Di Kabupaten Bogor misalnya. Sejumlah ulama berkumpul un­tuk membuat kesepakatan atas munculnya ajakan people power.

Ketua Pengurus Cabang Nahd­latul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor KH Romdhon menilai ajakan people power meresahkan masyarakat. Karena itu, ia meno­lak seruan tersebut.

”Saya ketua PCNU Kabupaten Bogor mengajak masyarakat Ka­bupaten Bogor untuk bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada KPU dan Bawaslu yang telah menyelenggarakan tahapan pemilu dengan jujur, adil dan sukses,” kata Romdhon.

Romdhon mengajak masyara­kat Kabupaten Bogor menunggu pengumuman KPU pada 22 Mei 2019. Ia juga meminta masyara­kat Kabupaten Bogor mengabai­kan seruan bernada provokasi, termasuk people power. Ia ingin bangsa ini tetap terjaga dan tidak porak-poranda.

“Kalau ada ajakan-ajakan yang memprovokasi, saya mengimbau kepada masyarakat untuk men­jaga diri, menahan diri, menahan emosi. Termasuk juga ajakan people power untuk senantiasa kita bisa menghindarinya,” pin­tanya. ”Jangan sampai negara yang sudah kita bangun ini men­jadi porak-poranda tidak berarti karena kita tidak mampu mena­han emosi,” ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X