Minggu, 21 Desember 2025

Sebelum Dibunuh, Korban Dipaksa Nonton Video Porno

- Selasa, 10 September 2019 | 09:26 WIB
DITAHAN: JP pelaku pencabulan dan pembunuhan berhasil dibekuk aparat Polres Bogor setelah sebelumnya melarikan diri ke Garut.
DITAHAN: JP pelaku pencabulan dan pembunuhan berhasil dibekuk aparat Polres Bogor setelah sebelumnya melarikan diri ke Garut.

METROPOLITAN - Mengikhlaskan buah hati tercinta menjadi korban pelecehan seksual dan kekerasan, bukanlah perkara mudah dijalani orang tua mana pun. Termasuk Mamah (40), warga Kampung Jayanti, RT 01/03, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, yang harus merelakan anaknya tewas usai disodomi tetangganya.

Raut murung penuh kesedihan terpancar jelas di wajah Mamah saat mengenang MM (11) yang tewas lantaran menjadi korban sodomi tetangga. Siapa sangka, pamitnya MM kepada Mamah untuk menunaikan istigasah merupakan momen terakhir Mamah melihat putra tercintanya.

Sabtu (3/8) sekitar pukul 20:00 WIB, MM pamit kepada kelu­arga untuk menunaikan isti­gasah lebih awal bersama temannya di Pondok Pesantren Assalafy yang berjarak sekitar satu kilometer dari kediaman­nya.

Di waktu bersamaan, Mamah dan sang ayah, Sayuti, juga pergi ke tempat yang sama dengan MM. Sesampainya di lokasi istigasah di Pondok Pe­santren Assalafy, Mamah dan Sayuti sama sekali tidak me­lihat putranya yang konon hendak pergi bersama rekan-rekannya ke tempat istigasah.

Tak ada sedikit pun rasa cu­riga di hati dan pikiran Mamah juga Sayuti, kala tak menemu­kan MM di Pondok Pesantren Assalafy. Bahkan mereka mengira anaknya pergi bermain dengan teman-temannya, se­bab kala itu masih dalam mo­men libur sekolah. Namun siapa sangka, ketenangan keduanya berujung duka men­dalam.

MM ditemukan tergeletak tak bernyawa, keesokan hari­nya pada Minggu (4/8), tak jauh dari kediamannya. Me­lihat MM dalam kondisi se­perti itu, Mamah dan Sayuti langsung bertanya kepada teman MM yang konon be­rangkat dengan putranya ma­lam itu. Namun tak satupun dari mereka yang pergi ber­samanya di malam ia berpa­mitan untuk istigasah.

”Sabtu pamit, Minggu sekitar jam 06:00 WIB jasad anak saya ditemukan tetangga sudah tergeletak kaku tak bernyawa,” aku Mamah sambil berlinang air mata.

Lantaran ketidakta­huan dan lugunya pasangan suami-istri itu, baik Mamah dan Sayuti langsung mema­kamkan anak keenam dari delapan bersaudaranya itu. Tak ada sedikit pun kecuri­gaan mereka akan ketidakwa­jaran kepergian putranya. Ditemukan pukul 06:00 WIB, MM langsung dimakamkan hari itu juga sekitar pukul 11:00 WIB di tanah makam kelu­arga.

Selang beberapa hari, tetan­gga dan sanak saudara datang silih berganti ke rumah Mamah dan Sayuti. Rumah sederhana dengan tembok berlapis semen seadanya itu menjadi saksi bisu perbincangan mereka tentang kepergian MM yang tergolong tak wajar dan penuh misteri. Semula, pihak kelu­arga menolak dilakukan au­topsi lantaran jasad MM sudah dikebumikan.

Namun, mis­teri dan teka teki penyebab kematian MM mesti terkuak. Begitulah yang ada di benak keduanya kala itu. Akhirnya, keluarga menyetujui mem­bongkar makam MM untuk diautopsi, selang jasad MM dimakamkan lima hari lalu.

”Akhirnya saya setuju untuk diautopsi. Kita juga pengin tahu, apa dan kenapa anak kami bisa tiba-tiba meninggal seperti itu,” katanya.

Mamah dan Sayuti pun ter­kejut saat hasil autopsi men­jelaskan ada sejumlah tanda kekerasan di sejumlah bagian tubuh MM. Bekas gigitan di tangan MM hingga ditemukan­nya bekas jeratan di lehar menjadi bukti kuat MM me­ninggal lantaran dibunuh. Namun, siapa pembunuhnya? Kala itu masih tanda tanya.

Penyelidikan pun dilakukan pihak kepolisian untuk men­gungkap siapa pembunuh MM. Sejumlah saksi satu per satu juga dipanggil untuk dimintai keterangan. Penyidikan terus dikembangkan pihak ber­wenang, hingga polisi menja­tuhkan J (35) sebagai pelaku yang tega menghabisi nyawa bocah malang itu.

Mamah sangat tak meny­angka kala mengetahui J ada­lah pelaku yang tega mem­bunuh anaknya. J yang dikenal selama ini baik, alim, saleh dan rajin ibadah itu rupanya memiliki kepribadian yang buruk dan jahat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X