“Longsor di Pemakaman Kebun Danas mah sudah sering, cuma secara kebetulan ini yang paling parah dan paling baru. Memang sering terjadi longsor seperti ini, tapi warga jarang ada yang memberikan laporan, baru ini aja mungkin,” katanya.
Lahan pemakaman seluas 4500 meter persegi ini, menurutnya, dihuni lebih dari 200 makam yang didominasi diisi oleh warga sekitar. Meski begitu, pihaknya belum mengetahui secara pasti, siapa saja identitas 10 makam yang hanyut hingga detik ini.
“Kita belum tahu, makam yang hanyut itu warga mana dan siapa keluarganya. Karna makam yang hanyut rata-rata meninggal pada tahun 84. jadi makam yang sudah lama ada di sini,” ujarnya.
Menurut pengakuannya, sekitar 10 makam yang terkena longsor dan terbawa hanyut, semula berjarak sekitar 10 meter dari bibir tebing. Lantaran kawasan tersebut kerap kali alami longsor, sedikit demi sedikit, tanahnya pun habis dan membuat 10 makam tersebut tersapu longsor.
“Awalnya ada jarak sekitar 10 meter, cukup jauhlah posisi tebing dengan makam. Karna sering longsor makannya jadi seperti ini,” akunya.
Ia bercerita, semula pemakaman tersebut merupakan ladang milik salah seorang warga bernama Muslim. Karna satu dan lain hal, akhirnya lahan tersebut dihibahkan dan menjadi pemakaman umum bagi masyarakat Kampung Nangerang, RW06, Kelurahan Ranggamekar.
“Kami sih berharap agar kejadian ini tidak kembali terjadi. Karna kalau terus seperti ini lama-lama lahannya bisa habis dan kita tidak punya lagi pemakaman nantinya,” harapnya. (ogi/b/mam)