METROPOLITAN.ID - Prosesi wisuda identik dengan kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi.
Namun saat ini jenjang TK, SD, SMP, dan SMA juga mulai menggelar wisuda untuk kelulusan.
Fenomena ini sontak mendapat protes dari sejumlah orang tua siswa.
Mereka pun membanjiri kolom komentar postingan Instagram Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
“Hapuskan wisuda dari TK hingga SMA. Biaya sewa gedung mahal. Belum tour ke Bali atau Yogja bagi yang tidak mampu diwajibkan bayar sampai ada yang pinjam rentenir,” ujar akun @handayani2382.
Senada diungkapkan akun @arifin_olif.
Menurut dia, wisuda jenjang TK, SD, SMP dan SMA hanya memberatkan orang tua karena harus mengeluarkan uang yang tak sedikit.
Mulai dari sewa toga, make up, sewa gedung, beli buket dan lain sebagainya.
“Sedangkan kami masih harus memikirkan biaya pendaftaran dan persiapan sekolah selanjutnya,” keluhnya.
Terkait fenomana itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Sujatmiko mengatakan, peningkatan tren wisuda di jenjang SD hingga SMA di luar sekolah karena beberapa faktor.
Antara lain, berakhirnya pandemi Covid-19 yang membuat aktivitas di luar rumah semakin meningkat.
"Memang kurang pas (wisuda TK hingga SMA). Apalagi setelah lulus para siswa harus mempersiapkan masuk ke jenjang berikutnya. Dan itu membutuhkan biaya yang tak sedikit," kata Sujatmiko.
Karena itu, pihaknya akan membuat surat edaran agar sekolah-sekolah yang berada di bawah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak lagi efouria mengadakan wisuda dengan konsep yang mewah.
"Tahun depan akan dibuat surat edaran, dengan konsep agar wisuda sederhana, dan bisa dilakukan di sekolah masing-masing," ucap dia.