Senin, 22 Desember 2025

P2G: Buka Rekrutmen Guru ASN

- Selasa, 27 Desember 2022 | 19:01 WIB
MENGAJAR: Ilustrasi guru mengajar di kelas. P2G meminta pemerintah kembali membuka rekrutmen guru ASN.
MENGAJAR: Ilustrasi guru mengajar di kelas. P2G meminta pemerintah kembali membuka rekrutmen guru ASN.

METROPOLITAN - Perhim­punan Pendidikan dan Guru (P2G) berharap Presiden Joko Widodo membuka kem­bali rekrutmen guru Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Langkah tersebut penting karena In­donesia sedang darurat ke­kurangan guru ASN, di mana membutuhkan paling tidak 1,3 juta guru ASN di sekolah negeri.

”Rekrutmen PPPK belum mampu memenuhi kebutuhan guru ASN. Makanya kami berharap betul kepada Pak Jokowi di akhir kepemimpinan beliau di periode ini untuk kembali membuka rekrutmen guru PNS. Ini yang sebenarnya diidam-idamkan,” ujar Koor­dinator Nasional P2G, Satriwan Salim, kemarin.

Ia mengatakan, menyele­saikan persoalan guru hono­rer merupakan upaya yang harus dilakukan, termasuk melalui seleksi guru PPPK.

Tapi, tidak bisa semua pihak berharap hanya kepada re­krutmen guru PPPK yang dalam prosesnya terjadi ba­nyak persoalan hingga me­nyebabkan karut-marut.

”Makanya kami minta pre­siden membuka kembali re­krutmen guru PNS. Itu sebe­narnya yang dibutuhkan dan solusi jangka panjang. Kalau tidak, ini honorer akan be­gini terus,” kata Satriwan.

Sebelumnya, P2G menilai janji Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tek­nologi (Mendikbudristek) dan Menteri Pendayagunaan Apa­ratur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) untuk mengangkat satu juta guru ASN PPPK hanya tinggal janji.

P2G menilai pemerintah meng-ghosting para guru ho­norer. ”Lagi-lagi guru honorer di-ghosting pemerintah. Janji mengangkat satu juta guru gagal total. Sementara nasib dari 193 ribu guru tidak jelas, terombang-ambing oleh ka­caunya seleksi PPPK hingga sekarang. Belum lagi guru madrasah swasta yang ga bisa ikut, terkesan diskrimi­natif,” ujar Satriwan Salim.

Ia menjelaskan, semestinya tiga tahapan proses seleksi guru PPPK tuntas pada 2021. Tapi, hingga November 2022 pemerintah baru membuka tahapan ketiga, berarti ter­lambat satu tahun.

Semen­tara itu, nasib 193 ribu guru yang tak dapat formasi tidak jelas.

Sebagian dari mereka bahkan sudah tak lagi menga­jar karena sudah dipecat yayasan.

Bagi P2G, sambung Satriwan, skema PI, PII, PIII dan umum dalam seleksi guru PPPK ta­hapan ketiga justru menim­bulkan ketidakadilan baru.

Terlebih, 193 ribu guru yang masuk kategori PI banyak yang turun level ke PII dan di ba­wahnya.

”Mestinya 193 ribu guru itu dulu yang dipastikan tuntas dibuka formasi dan ditem­patkan oleh pemda. Jadi Pan­sel urai satu persatu dulu, jangan yang 193 ribu PI belum beres, ini malah membuka prioritas II dan III,” kata Sa­triwan. (rep/els/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X