Senin, 22 Desember 2025

Datangi Kantor Bupati Bogor Pertama di Malasari Nanggung, Ini yang Dilakukan Asmawa Tosepu

- Jumat, 29 Maret 2024 | 19:50 WIB
 Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu bersama jajaran Pemkab Bogor memberikan seperangkat gamelan saat mengunjungi bekas Kantor Bupati Bogor Pertama Masa Revolusi yang berlokasi di Desa Malasari Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Jumat (29/3). (Ade/Metropolitan )
Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu bersama jajaran Pemkab Bogor memberikan seperangkat gamelan saat mengunjungi bekas Kantor Bupati Bogor Pertama Masa Revolusi yang berlokasi di Desa Malasari Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Jumat (29/3). (Ade/Metropolitan )

METROPOLITAN.ID - Penjabat (Pj) Bupati Bogor Asmawa Tosepu bersama jajaran Pemkab Bogor mengunjungi Kantor Bupati Bogor Pertama Masa Revolusi Ipik Gandamana yang berlokasi di Desa Malasari Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor, Jumat (29/3).

Diketahui Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, memiliki nilai historis tersendiri. Salah satunya kantor pemerintahan Kabupaten Bogor pertama pada masa Bupati Ipik Gandamana periode 1948-1949.

Rumah ber­se­jarah tersebut berada di sekitar kaki Gunung Halimun. Dahulu, menjadi tempat Bupati Bogor pertama Ipik Gandamana menjalan­kan pemerintahan Bogor yang berjalan selama beberapa bulan, hingga sampai terjadinya gencatan senjata antara pasukan TNI dengan tentara Belanda.

Baca Juga: Satgas BLBI Sita Kafe Sequoia Coffee Garden Milik Bakal Calon Wali Kota Bogor

Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu menjelaskan, kunjungan langsung ke eks Kantor Bupati Bogor Pertama Masa Revolusi yang berada di Desa Malasari ini ingin melihat langsung peninggalan sejarah yang sudah menjadi cagar budaya Pemerintah Kabupaten Bogor.

Hal yang luar biasa bahwa Desa Malasari ini pernah jadi ibu kota Kabupaten Bogor di tahun 40-an.

Sebab katanya karena Kantor Bupati Bogor Pertama Masa Revolusi ini memiliki sejarah yang luar biasa dan jadi bagian sejarah kegiatan Pemerintahan Kabupaten Bogor, dimana Bupati Bogor pertama pernah berkantor dan bermukim selama 8 bulan di tempat ini pada masa agresi penjajahan.

Baca Juga: Djadjang Nurdjaman Akui Mental Pemain Sangat Berpengaruh Bagi Terdegradasi Persikabo 1973 dari BRI Liga 1 Musim Ini

"Semangatnya adalah pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Bogor harus terus melestarikan dan menjaga warisan budaya ini. Apalagi sudah ditetapkan dengan posisi status cagar budaya, tentunya harus kita pastikan bahwa ini tetap terawat, tetap terjaga, tetap lestari bukan hanya untuk kebutuhan saat ini tetapi menjadi catatan bagi generasi penerus di Kabupaten Bogor ini," kata Asmawa Tosepu menegaskan.

Asmawa juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada ahli waris warga masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, tokoh adat di Desa Malasari ini yang bersama-sama punya keinginan untuk menjaga peninggalan sejarah ini. Termasuk tetap melestarikan seni dan budaya yang ada di Malasari ini.

"Tentu tanpa kolaborasi, tanpa partisipasi dari warga masyarakat maka kita pasti meyakini bahwa peninggalan sejarah ini tidak akan terawat dan terjaga dengan baik. Ke depannya tentu Pemerintah Kabupaten Bogor akan memberi perhatian khusus untuk menjaga kelestarian tempat-tempat seperti ini," ungkap Pj Bupati Bogor.

Baca Juga: Harvey Moeis Belum Bisa Dijenguk Sandra Dewi, Begini Penjelasan Kejagung

Ia juga berkesempatan menyerahkan satu seperangkat alat gamelan kepada organisasi yang memang ada di Desa Malasari ini yang senantiasa melestarikan warisan budaya ini tetap terjaga dengan baik.

Ini adalah bentuk komitmen pemerintah juga harus turut mengambil peran dalam rangka menjaga warisan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Bogor.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X