METROPOLITAN.ID - Kabupaten Bogor masuk wilayah rawan bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta memperkuat mitigasi.
Sepanjang 2024 hingga September, tercatat telah terjadi 1.033 bencana di Kabupaten Bogor.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggelar apel kesiapsiagaan bencana yang diikuti seluruh personel BPBD Kabupaten Bogor, Selasa, 15 Oktober 2024.
Apel digelar sebagai upaya meningkatkan kesiapan menghadapi potensi bencana alam yang kerap melanda wilayah Kabupaten Bogor, terutama saat musim hujan.
Sekda Kabupaten Bogor Ajat Rochmat Jatnika mengatakan, prencanaan mitigasi bencana harus betul-betul dilaksanakan untuk mendeteksi dini dan memproteksi bencana di Kabupaten Bogor.
Apel kesiapsiagaan bencana ini menjadi langkah awal untuk bersama-sama melakukan antisipasi dan mitigasi bencana sehingga bisa mengurangi resiko bencana di Kabupaten Bogor.
"Terima Kasih kepada seluruh personel dan jajaran BPBD Kabupaten Bogor yang terdepan dalam melayani masyarakat. Dalam kesempatan ini saya minta kepada seluruh Perangkat Daerah untuk saling berintegrasi dan koordinasi dalam memitigasi, pengendalian bencana dan mengeksekusi dampak kebencanaan," ujar Sekda Kabupaten Bogor.
Di tempat yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat mengatakan, BPBD memiliki tugas dan kewajiban memitigasi bencana, menyelamatkan korban bencana dan penanganan bencana di Kabupaten Bogor.
Ia menjelaskan, berdasarkan data per 31 September 2024, BPBD telah melakukan penanganan terhadap 1.033 kejadian bencana di Kabupaten Bogor.
"Saat ini kita sudah memasuki musim penghujan tentunya kami tengah melakukan penguatan untuk melakukan penanggulangan bencana hidrometologi, angin putih beliung dan lainnya. Kami juga tengah memperkuat SDM Personil untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam rangka mitigasi bencana atas ancaman bencana megathrust dan caesar balibis," pungkasnya.***