METROPOLITAN.ID - BPJS Ketenagakerjaan cabang Bogor Cileungsi mulai membagikan kartu kepesertaan kepada pekerja rentan di seluruh wilayah Kabupaten Bogor.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan cabang Bogor Cileungsi, Andi Widya Laksana mengatakan bahwa para pekerja rentan kini miliki jaminan tenaga kerja setelah dibiayai oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kegiatannya itu penyerahan kartu peserta BPJS ketenagakerjaan kepada pekerja rentan yang pembiayaan iuran dibiayai oleh Pemerintah Provinsi sebanyak 44.259 kartu," kata Andi. Kamis (18/12/2025).
Adapun, kata Andi, pemberian kartu itu diberikan kepada perwakilan peserta yaitu Kasi pemberdayaan masyarakat di 40 Kecamatan, 416 Desa dan 19 Kelurahan.
"Kami sudah melakukan penyerahan dan mulai hari ini sampai batas waktu 31 Januari itu teman-teman desa, kelurahan dibantu monitoring oleh kasi PM itu pendistribusian kartu sejumlah 44.259 tersebut kepada masyarakat pekerja rentan Kabupaten Bogor yang sudah terdata dan sudah dibayarkan iurannya oleh pemerintah provinsi Jawa Barat," jelas dia.
Selain itu, kata Andi, pekerja rentan memang saat ini belum sepenuhnya tercover oleh BPJS Ketenagakerjaan. Karena, melihat data Kementrian Dalam Negeri jumlah pekerja rentan di Kabupaten Bogor sekitar 800 ribu, sedangkan yang baru tercover 44.259 pekerja.
"Dari pemerintah provinsi kemudian ada dari pemerintah kabupaten ada sejumlah 3.581 ini yang marbot dan pekerja keagamaan kemudian dari pekerja keagamaan ada dari provinsi untuk guru ngaji sejumlah 3.250," ujar dia.
Sehingga kedepan, kata dia, pihaknya bersama Dinas Tenaga Kerja dan Bappedalitbang Kabupaten Bogor akan terus membahas terkait mekanisme perlindungan jaminan sosial kepada pekerja rentan lainnya.
Andi menutur, salah satu opsi yang saat ini ialah melalui bantuan keuangan desa yang juga sudah terbit peraturan bupati nomor 48 tahun 2025 tentang tata cara bantuan keuangan desa, jadi salah satu prioritas adalah untuk mengalokasikan dari dan bantuan keuangan desa.
"bantuan Pemkab yang disebar ke seluruh desa Rp 1,5 miliar tentu dialokasikan Rp 50 juta kurang lebih, setara dengan 250 tenaga kerja rentan setiap desa, jadi harapan nya kalo dikali 416 desa mungkin ada tambahan itu sekitar 100 ribuan pekerja rentan melalui bantuan desa," pungkasnya. (*)