Minggu, 21 Desember 2025

Kisah Sukses Penjual Layangan di Caringin Kabupaten Bogor Tony TW, Bisa Sekolahkan Anak sampai Sarjana

- Rabu, 12 Juli 2023 | 15:32 WIB
pengepul layangan dari Kampung Tangkil, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin,. Kabupaten Bogor, Toni (kanan) saat merapikan layangan. (Anto/Metropolitan )
pengepul layangan dari Kampung Tangkil, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin,. Kabupaten Bogor, Toni (kanan) saat merapikan layangan. (Anto/Metropolitan )

METROPOLITAN.ID - Musim layangan pada tahun ini, yang sudah menyebar di berbagai daerah, dan membawa berkah tersendiri bagi Tony TW (65), pengepul layangan dari Kampung Tangkil, Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.

Pesanan dari berbagai daerah terutama Pulau Jawa, antri sejak 2 bulan lalu, maupun pelanggan yang datang ke rumahnya untuk membeli berbagai layangan, gelasan, serta senarnya.

Untuk musim layangan tahun ini, dirinya mendapat kiriman layangan dari 100 pengrajin layangan se-Kabupaten Bogor, terutama Desa Cimande, Pasir Muncang, termasuk Tangkil.

Baca Juga: Banjir Ancaman, Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta Batal Digelar

Pengrajin layangan diberikan modal olehnya, berupa benang, kertas, serta uang untuk membeli bambu, sebagai bahan layangan.

"Setiap minggunya kita mendapat kiriman dari seluruh pengrajin, Rp100 ribu layangan. Kalausehari sekitar 3 ribu," ujar Tony ketika di temui di tokonya.

Pada tahun ini dirinya kekurangan stok layangan karena musim layangan sudah merata di seluruh daerah.

Baca Juga: Lima Jamaah Haji Asal Kabupaten Bogor Meninggal di Tanah Suci

Sehingga pelanggannya banyak yang mengeluh karena kehabisan stok layangan.

"Waduh walau kiriman banyak, tapi kita masih kekurangan, pelanggan pada ngeluh, kehabisan stok, karena pembeli selain dari Bogor, juga Sukabumi, pada ke sini, kalo Jakarta sama anak saya itu bisa seluruh Indonesia," ujarnya.

Dengan menjual layangan dirinya dapat membawa anaknya menuju kesuksesan, karena sebagian anaknya sudah lulus kuliah dengan gelar sarjana. Ada pula yang melanjutkan usahanya.

Baca Juga: Dibalik Pelarian Pelaku Utama Pengeroyokan di Kayumanis Bogor: Hidup Pindah-pindah, Bertahan dari Kiriman

"Alhamdulilah omzet kalau di Bogor paling kecil Rp20 juta per hari. Kalau di Jakarta 100 jutaan, musim nggaknmusim layangan kita tampung, buat stok kedepanya. Dari hasil layangan ini, anak saya lulus kuliah semua," ucapnya.

Karena umur yang semakin tua, kedepanya usaha layangan akan diserahkan ke anaknya, untuk mengelola layangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PTPN 1 Regional 2 Pasang 6 Plang di Lahan Ilegal Puncak

Jumat, 13 September 2024 | 18:48 WIB
X