METROPOLITAN.ID - Ribuan jamaah, para ulama hingga santri turut menghadiri hari lahir (harlah) Rumah Santri Ke-5 dan Hari Santri Nasional di lapangan Pondok Pesantren Nurain Kampung Gunung Jakimun, Desa Sukamaju Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Sabtu 28 Oktober 2023.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor sekaligus Ketua panitia acara Rumah Santri Ruhiyat Sujana, kepala Desa Sukamaju, sekretaris kecamatan, ketua KUA Kecamatan Cibungbulang dan penceramah Kyai Buya Yahya dan Qori Internasional.
"Pada harlah hari santri ke-5 ini, diharapkan bisa bermapaat bagi masyarakat secara luas. Dan tetap menjaga kebersamaan dan persatuan dirumah santri," kata Ketua Umum Rumah Santri Ustadz Dede Luthfi Afifi.
Sementara itu, Ketua Panitia Rumah Santri, Ruhiyat Sujana menjelaskan, acara ini ada dua rangkaian momentum di Hari Santri Nasional.
Pertama harlah ke-1 MT Aisah dan Harlah Rumah Santri Ke-5. Paginya diselenggarakan harlah MT Aisah dan malamnya dilanjutkan dengan Harlah Rumah Santri.
"Namun untuj MT Aisah sendiri bagian pendirinya dari pada Rumah Santri. Jika MT Aisah adalah para ustadzah, dan rumah santri isinya para ustadz," kata Kang RS sapaan akrabnya.
Baca Juga: Pojok Literasi Bogor Timur Peringati Sumpah Pemuda di Wisata Rawa Gede Sukamakmur
Ia menuturkan, acara ini digelar pada Sabtu 28 Oktber 2023 pagi, dan puncaknya pada malam minggu berbarengan dengan Hari Santri Nasional.
Jamaah yang hadir pada sabtu sekitar seribu lebih. Namun pada puncaknya, pada malam minggu yang diperkirakan jamaah yang hadir kurang lebih 2000 jamaah.
"Pada acara harlah rumah santri ini diawali doa zikir dan istiqosah akbar. Karena kenapa? Beberapa bulan lagi akan menghadapi berpolitikan. Sehingga perlunya kebersamaan,"terang Pria Pendiri Forum Mahasiswa Bogor (FMB) ini.
Menurut Kang RS, pada puncaknya Harlah Rumah Santri ini yang Ke-5, diisi penceramah KH. Buya Yahya.
Ia berharap, yang pertama momentum Harlah Rumah Santri ini, berbarengan dengan hari santri nasional ini untuk mempertegas kembali komitmen kebersamaan sesuai misu besar rumah santri.
"Dari berbagai almamater dan pondok pesantren apapun itu, kita disatukan pada rumah santri," pungkasnya. (mul)