Minggu, 21 Desember 2025

Mahasiswa FISIP Unida Ajak Anak-anak Kampung Mongol Lindungi Diri

- Minggu, 21 Desember 2025 | 20:20 WIB
Mahasiswa FISIP Unida bersama anak-anak warga Kampung Mongol, Pakuan, Kota Bogor (Ist)
Mahasiswa FISIP Unida bersama anak-anak warga Kampung Mongol, Pakuan, Kota Bogor (Ist)

METROPOLITAN.ID - Di tengah hiruk pikuk Kota Bogor, Kampung Mongol Pakuan masih bertahan sebagai sudut kota yang berjalan perlahan dan kerap luput dari perhatian pemerintah.

Berada tidak jauh dari pusat aktivitas kota, kampung ini menghadapi berbagai keterbatasan yang berdampak pada kehidupan warganya termasuk anak-anak.

Berangkat dari kondisi tersebut, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Program Studi Sains Komunikasi Universitas Djuanda (Unida), Kelompok 3 Penyuluhan Angkatan 2023, hadir menyiapkan ruang edukasi perlindungan diri anak melalui kegiatan penyuluhan bertema 'Tubuhku Aman, Diriku Berharga', Sabtu 20 Desember 2025.

Baca Juga: Wisata Air Paling Hits! Ini 10 Waterpark Terjangkau di Jabodetabek dengan Wahana Ekstrem hingga Ramah Anak

Penyuluhan difokuskan pada pengenalan tubuh, pemahaman batasan diri, serta keberanian anak untuk menjaga diri dan menyampaikan rasa tidak nyaman kepada orang dewasa yang dipercaya.

Kegiatan ini diikuti oleh 51 anak dari lingkungan sekitar, kehadiran mahasiswa menjadi upaya menghadirkan perhatian dan pendampingan di tengah lingkungan yang selama ini belum sepenuhnya tersentuh kebijakan perlindungan anak.

Ketua pelaksana kegiatan, Moch Daffa menyampaikan bahwa penyuluhan ini dirancang untuk membekali anak-anak dengan pemahaman dasar tentang perlindungan diri.

Baca Juga: Lantik Pengurus Baru, NasDem Target Rebut 10 Kursi di Pileg 2029 Kabupaten Sukabumi

“Kami ingin anak-anak menyadari bahwa tubuh mereka berharga dan harus dijaga. Kami menyiapkan edukasi ini supaya anak-anak punya bekal awal untuk menjaga diri dan berani berbicara ketika merasa tidak aman,” ujarnya.

Materi disampaikan melalui penjelasan ringan, permainan edukatif, serta interaksi langsung antara mahasiswa dan peserta.

Suasana kegiatan berlangsung l penuh antusiasme.

Anak-anak terlihat aktif mengikuti rangkaian kegiatan, merespons pertanyaan dan terlibat dalam permainan yang disiapkan.

Salah satu peserta, Aulia, menyampaikan kegiatan tersebut memberinya pengalaman baru dan pemahaman yang sebelumnya belum pernah ia rasakan.

“Aku senang banget bisa ikut kegiatan ini karena seru dan gampang dimengerti. Kakak-kakaknya ngejelasin pelan-pelan jadi aku paham. Sekarang aku tahu kalau tubuh aku itu berharga dan nggak boleh sembarang orang pegang. Kalau ada orang yang bikin aku takut atau nggak nyaman, aku harus berani ngomong dan cerita ke orang tua, guru atau orang dewasa yang aku percaya,” ujar Aulia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X