METROPOLITAN.ID - Kepala UPT Infrastruktur Jalan Jembatan Kelas A wilayah III DPUPR Kabupaten Bogor, Andry Wistianto membenarkan jika banyak proyek pembangunan jalan dan jembatan yang tidak terealisasi pada 2023.
Andry Wistianto mengatakan, beberapa kontraktor beralasan jika uangnya dibawah kabur dan di bohongi pelaksana di lapangan. Ditambah kebanyakan peserta tender tidak mengetahui medan, sehingga proyeknya gagal rampung tepat waktu.
"Ada beberapa kontraktor yang bilang dibohongi pelaksana di lapangan dan uangnya dibawa kabur, tetapi kebanyakan peserta tender tidak tahu medannya sperti apa," kata Andry Wistianto, pada Jumat 19 Januari 2024.
Baca Juga: Panas! Diminta Ganjar Pranowo Mundur dari Kursi Wali Kota Solo, Gibran : Terima Kasih Masukannya
Dari sejumlah proyek pembangunan jalan dan jembatan, lanjut Andry, beberapa ada di Kecamatan Tamansari. Namun pekerjaan-pekerjaan tersebut molor lantaran penyedia jasa baru mulai pengerjaan di bulan September 2023. Padahal seharusnya sesuai jadwal semua kegiatan rampung di November.
"Sebetulnya lambatnya pengerjaan infrastruktur bukan di tahun 2023 ini saja tetapi pernah terjadi pada tahun APBD 2022 lalu" kata dia.
"Namun di tahun 2023 yang paling parah pembangunannya dan seharusnya para peserta tender sudah tau dengan resikonya dan Pokja pengadaan barang dan jasa juga biasanya tidak mau mengambil resiko," sambung Andry.
Baca Juga: Polisi Kembali Buru Satu Pelaku Perampokan Pizza Hut di Gunungputri yang Kini Masuk DPO
Andry berharap kedepan para penyedia jasa harus memiliki sertifikasi kompetensi dalam mengerjakan proyek pemerintah. Sehingga meminta agar pihak pengadaan barang dan jasa dapat lebih selektif dalam menentukan pemenang tender kegiatan pembangunan.
"Sementara kontraktor meminta waktu kepada kami untuk menyelesaikan dan ada juga yang sudah menyerah, ya kita lihat saja diselesaikan apa tidak," pungkasnya. (Man)