METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Kampung Wates, Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor pada Minggu, 25 Februari 2024.
Gerakan PSN sendiri dilakukan menyusul wilayah Kampung Wates masuk ke dalam wilayah endemik Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Adapun, gerakan PSN ditinjau langsung Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Menurut Bima Arya, Kampung Wates ini ditetapkan menjadi wilayah endemik karena ditemukan 14 kasus DBD.
“Dirumah ini (Sukadamai) ada kejadian awal positif DBD, dan setelah itu dirumah yang lain. Memang semuanya balita dan rata-rata di bawah lima tahun semuanya,” kata Bima Arya.
Kemudian, dilanjutkan Wali Kota Bogor, saat melakukan gerakan PSN, Jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dan petugas Puskesmas menemukan jentik nyamuk yang berada di tempat air minum atau dispenser serta tempat penampungan kulkas.
Atas temuan itu, Bima Arya meminta RT sampai kader puskesmas semakin gencar melakukan PSN ini.
“Saya titip untuk RT/RW terutama kader. Kader yang paling pinter dan sering mengingatkan warga untuk minimal seminggu sekali gerak terus," ucap Bima Aeya.
Kedua, Bima Arya juga mengingatkan agar Puskesmas tidak terlambat melalukan diagnosa dan merujuk langsung pasien jika memgarah pada gejala DBD.
"Gak boleh nunggu lama dan kita gencarkan terus PSN,” tandas Wali Kota Bogor itu.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor memberikan update terbaru terkait kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Kota Bogor.
Saat ini, jumlah penderita DBD di Kota Bogor sudah tembus mencapai 750 kasus. Jumlah ini terhitung selama periode Januari hingga Februari 2024.
"Untuk kasus pada Januari ada sebanyak 389 kasus, dan untuk peridoe 1-20 Februari ada sebanyak 361 kasus," kata Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
Menurut dia, jumlah kematian pada periode tersebut mencapai 4 orang. Pada Februari 2024, terdapat 5 kelurahan dengan peningkatan kasus DBD yang cukup signifikan yaitu di Kelurahan Tanah Sareal 13 kasus, Kelurahan Sukadamai 12 kasus, Kelurahan Kedung Badak, Kedung Halang dan Baranangsiang dengan jumlah kasus masing-masing 11 kasus.