Selain itu, ada KTD Mitra Permata Anggrek yang fokus budidaya anggrek. Lalu, pada 2015 dibentuklah KWT untuk memanfaatkan tanah wakaf di Bojongmenteng itu.
Baca Juga: Truk Derek Seruduk Enpat Motor di Jalan Raya Narogong, Korban sampai Nyungsep
"Alhamdulillah hari ini bisa difasilitasi, sebelumnya KWT berpindah-pindah. Sehingga berkonsentrasi di tanam sayur-sayuran saja. Namun dengan kejelasan tempat yang ada, nanti ada perikanan, pengolahan hasil dan pengemasan. Jadi komplet diatas lahan ini," kata dia.
"Setiap panen juga sebagian hasilnya kami bagikan kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita. Masyarakat jadi berdaya, lahan wakaf bisa dimanfaatkan," imbuh Meris.
Ditempat yang sama, Ketua KWT Sekarang Mulya, Khoiriyah menuturkan, pihaknya akan mengelola lahan dari Rumah Wakaf dengan potensi budidaya kangkung dan bayam Brazil untuk mencegah stunting.
Baca Juga: Para PPK Pemerintah Kota Bekasi Digembleng Pengetahuan Pengadaan Barang dan Jasa
Apalagi, Kota Bogor saat ini menggencarkan pencegahan stunting.
"Ya, potential untuk kangkung dan bayam Brazil. Nanti kami bisa berkerjasama dengan puskesmas dan posyandu SeKota Bogor, untuk penjualan hasil panennya," kata Khoiriyah.
"Kami akan buat pertanian yang terintegrasi peternakan juga budidaya ikan. Kami sudah merasakan manfaat dari Rumah Wakaf ini, program Kampung Wakaf," pungkas dia.***