METROPOLITAN.ID - Wali Kota Bogor, Bima Arya berencana melakukan rotasi mutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pada Rabu, 17 April 2024 besok.
Menariknya, pelantikan yang dilakukan jelang akhir jabatan Wali Kota Bogor Bima Arya yang akan habis pada 20 April 2024 itu, akan diselenggarakan secara virtual melalui zoom.
Hal itu sendiri diketahui melalui surat Nomor: 800/1719-BKPSDM tentang Pelantikan Pejabat Administator, Pejabat Pengawas, Kepala Sekolah, dan Pejabat Fungsional PPPK di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bogor, yang ditandatangani langsung Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah pertanggal 16 April 2024.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor, Heri Karnadi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, pelantikan akan dilakukan secara offline di Balai Kota Bogor.
"Di Balai Kota jam 8. (Melalui virtual) Itu untuk yang pegawai P3K, pengambilan sumpah," kata Heri Karnadi kepada Metropolitan.id pada Selasa, 16 April 2024.
Meski begitu, diaku dia, pelantikan itu dilaksanakan hanya untuk mengisi kekosongan jabatan imbas pejabat yang sebelumnya pensiun.
"Iya untuk pengisian yang kosong karena pensiun dan ada beberapa rotasi tapi gak banyak," ujar Heri Karnadi.
Sebelumnya, Anggota DPRD Kota Bogor Fraksi PPP, Akhmad Saeful Bakhri angkat suara terkait isu rencana Wali Kota Bogor, Bima Arya yang akan melakukan rotasi mutasi pejabat di lingkup Pemkot Bogor.
Dirinya mengaku tidak yakin Wali Kota Bogor Bima Arya akan melakukan promosi dan mutasi.
“Memang itu hak preogratif wali kota. Tapi saya yakin, kang Bima tidak akan melakukan itu. Beliau seorang yang tahu etika. Kalaupun, memang, rotasi itu akan dilaksanakan sebelum masa jabatan wali kota selesai atau jauh sebelum 20 April 2024 mendatang,” kata Akhmad Saeful Bakhri.
Apalagi, sambung dia, kekosongan jabatan dilingkungan Pemkot Bogor saat ini sangat terbatas.
“Kalau secara etika tidak seharusnya Pemkot Bogor melakukan rotasi dan promosi di injury time masa jabatan. Logisnya sebulan sebelum akhir masa jabatan seharusnya,” ucap dia.
Padahal sebelumnya, kata pria yang kerap disapa ASB itu biasanya Pemkot Bogor kerap membiarkan kekosongan jabatan dalam kurun waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan.