“Jika dibandingkan tahun lalu (1444H/2023) meskipun ada sedikit peningkatan kadar polutan, namun tidak signifikan . Kualitas udara tahun ini masih dalam kategori ‘Baik’. Dengan nilai konsentrasi PM2.5 berkisar antara 3.6 - 32 mikrogram/M³,” tambahnya.
Fatuhri Syabani menjelaskan bahwa katagori baik ini terbantu dengan adanya curah hujan yang menetralkan kembali polusi udara yang di sebabkan oleh asap kendaraan, rokok dan pembakaran.
“Kondisi kualitas udara baik ini (walaupun volume kendaraan yang memasuki kawasan puncak meningkat tajam) terbantu oleh curah hujan yang masih terjadi hampir setiap hari di wilayah puncak. Sehingga kadar polutan yg melayang akibat polusi kendaraan "tercuci" oleh hujan (rainwash),” jelasnya. (Devina Maranti)