METROPOLITAN.ID - Aksi demo penolakan warga Gunungsindur, Kabupaten Bogor akan penutupan akses jalan yang dilakukan Badan Riset Nasional (BRIN) di perbatasan Bogor dan Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi perhatian DPRD Kabupaten Bogor.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Hikal Kurdi mengaku siap menampung aspirasi masyarakat Gunungsindur.
Menurut Wawan Hikal Kurdi, rencana masyarakat Kecamatan Gunungsindur yang ingin melayangkan surat ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan DPRD Kabupaten Bogor, untuk meminta pihak BRIN mengkaji ulang penutupan akses jalan warga, akan diterima dengan baik dan ditindaklanjuti.
Baca Juga: Figura Foto Presiden dan Wapres Terpilih Prabowo-Gibran Mulai Dijual di Bogor, Dihargai Rp120 Ribu
Karena, kata Wawan, sudah merupakan kewajiban DPRD untuk mendengarkan keluhan masyarakat.
Oleh karena itu, pihaknya sangat bersedia jika masyarakat mengadukan persoalan yang sedang dihadapinya kepada wakil rakyat.
“Nggak ada masalah (menyurat ke DPRD soal jalan ditutup BRIN) dan kewajiban DPRD mendengarkan keluhan warga,” kata Wanhai.
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor ini juga menegaskan, jika jalan tersebut memang diperuntukkan hanya untuk warga melakukan aktivitas sehari-hari, maka tidak ada alasan BRIN untuk menutup akses jalan.
“Kalau buat kepentingan rakyat, saya pikir tidak ada alasan untuk menutup jalan buat warga,” tegasnya.
Sebelumnya, aksi penolakan penutupan akses yang mengarah ke Bogor maupun Tangsel lantaran diklaim masuk zona vital milik BRIN sudah ketiga kalinya terjadi.
Baca Juga: Meriahkan HUT ke-14, RSUD Leuwiliang Berangkatkan Umrah Tiga Karyawan Teladan
"Orasi ini yang ketiga kali, jadi masyarakat khususnya warga Gunungsindur termasuk Tangsel, karena kita perbatasan menolak keras adanya penutupan jalur provinsi maupun kabupaten," ungkap koordinator aksi yang juga tokoh masyarakat Desa Pabuaran, Piyan Suhendra kepada wartawan Metropolitan.id, Kamis (18/4/2024).
Piyan menjelaskan, bahwa ada dua jalan, satu jalur Kabupaten Bogor Bogor, satu jalur provinsi yang ditutup sehingga menolak keras adanya penutupan karena warga sangat dirugikan.