METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor memastikan kawasan Puncak akan bebas dari Pedagang Kaki Lima (PKL) pertanggal 24 Juni 2024 mendatang. Kepastian itu seperti diungkapkan Pj Sekda Kabupaten Bogor, Suryanto Putra.
Menurut dia, sejak tanggal 12 Juni 2024, Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu sudah memerintahkan anggota Satpol PP dan Dishub Kabupaten Bogor untuk memonitoring langsung lokasi penertiban.
Selain itu, pihaknya juga mengaku tidak akan segan menurunkan mobil derek untuk mengangkut kendaraan yang terparkir sembarangan serta membuat kawasan puncak semrawut akibat PKL di pinggiran Jalan.
“Sebelum ditertibkan Pak Pj sudah memerintahkan pasang rambu dilarang berhenti sepanjang PKL itu,” kata Suryanto Putra, Kamis, 13 Juni 2024.
“Bahkan memerintahkan taruh mobil derek di situ, dan Satpol PP dan Dishub standby di situ. Jadi kalau ada yang parkir sembarangan, derek,” sambung dia.
Suryanto Putra menyampaikan bahwa seharusnya penjagaan tersebut sudah dilakukan perhari ini.
“Pak Pj memerintahkan kemarin, harusnya hari ini sudah,” ungkap Pj Sekda Kabupaten Bogor.
Disisi lain, Pj Sekda Kabupaten menuturkan bahwa penertiban ditargetkan akan berlangsung pada 24 Juni 2024 mendatang. Nantinya, ratusan PKL yang sebelumnya sudah di data akan direlokasi secara menyeluruh ke Rest Area Puncak.
“Jadi ada 2 tahap. Ada yang bisa langsung eksekusi, ada yang proses teguran dari DPKPP. Setelah teguran 3, baru dilimpahkan ke Satpol PP untuk dilakukan penindakan. Satpol PP juga tidak bisa langsung, harus kasih peringatan,” kata dia.
“Timeline kita mulai kemarin kita minta para pedagang pindah sendiri,” sambung Suryanto Putra.
Dalam hal ini, Pj Sekda Kabupaten Bogor menjelaskan bahwa Satpol PP juga sudah memberikan surat edaran terkait penertiban sejak 11 Juni 2024 kemarin.
“Sudah, itu kan bukan suatu yang baru, kita ingin mereka sadar dulu ini pindah sendiri, bongkar sendiri. Kita sebenarnya bukan penertiban tapi pemindahan. Yang sudah nggak mau baru kita pindahkan, jadi jangan salahkan kita,” paparnya.
Dari 516 kios sedikitnya ada 280-an kios yang sudah mengambil kunci dan menempati lokasi yang sudah ditentukan untuk relokasi (rest area).
“Kemarin itu kan ada 516 data kios dan pedagangnya. Kalau ada lebih dari itu berarti penumpang gelap. Yang sekarang muncul sebelum proses pembangunan,” ucapnya.