METROPOLITAN.ID - Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari angkat suara terkait video viral jemaah haji asal Kota Bogor yang melakukan protes soal kondisi tenda untuk istirahat dianggap kurang untuk menampung banyak orang di Mina.
Menurut Hery Antasari, dirinya mengaku sudah mendengar informasi tersebut dan sudah menginformasikan ke Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor yang berada di tanah suci.
"Dari dua pihak itu saya kira sudah disimpulkan bahwa ini adalah semacam miss komunikasi dan miss sosialisasi, karena secara standar seluruh jemaah Indonesia standar ukuran tendanya itu 10x12 untuk 60 orang jadi semua sama," kata Pj Wali Kota Bogor.
Atas kejadian itu, Hery Antasari berpesan ke para jemaah haji asal Kota Bogor untuk tetap bersabar dan ikhlas dengan situasi di tanah suci saat ini.
Disamping itu, dirinya mengaku akan menyampaikan aspirasi para jemaah haji ini ke pemerintah pusat melalui Kantor Kemenag.
"Hari ini sudah landai dan ini menjadi catatan kita juga aspirasikan ke pemerintah pusat melalui Kemenag kedepannya," ungkap Hery Antasari.
Disisi lain, Pj Wali Kota Bogor memastikan kondisi para jemaah haji asal Kota Bogor dalam kondisi sehat semua.
"Alhamdulillah sehat-sehat semua para jemaah, tidak ada dalam kondisi yang perlu kita atensi lah," tandas Hery Antasari.
Sebelumnya, salah seorang jemaah haji asal Kota Bogor melakukan protes sebab tenda untuk istirahat dianggap Kurang untuk menampung banyak orang.
Jemaah haji teresebut adalah Plt Kepala DInas Pemadam Kebakaran Kota Bogor, Asep Kartiwa, dia memprotes terhadap fasilitas tenda di Mina masih kurang.
Kepala Plt Kepala Pemadam Kebakaran Kotab Bogor itu bersama dengan 160 jemaah haji lainnya tergabung di KBIHU YPHB ke tanah suci dengan kloter 49 Jks. berada di Maktab 44.
Sebab Asep menuturkan bahwa tenda ukuran kuran lebih 10x12 meter tersebut dipergunakan untuk 160 jemaah haji.
Kondisi tersebut bahkan memaksa beberapa jemaah haji harus tidur di lorong Maktab Mina.
Dilansir dari akun Instagram @bogor_update yang memperlihatkan kondisi di dalam tenda dipenuhi oleh para jamaah yang kesulitan untuk tidur atau sekedar berbaring karena tenda yang sempit.