"Tidak harus yah. dalam penanganan kami ada yang rawat jalan, karena depresi, cemas. Ternyata setelah kita gali lebih lanjut ternyata ada dia menunjukan ke arah kecanduan," ujar Nova Riyanti.
Sementara itu, Kepala ruangan Napza, Andry Roy menjelaskan, nantinya pasien judi online ini dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, jika ada adiksi maka akan masuk ke tahap rehab.
"Di ruangan rehab kita ada MPE 10-14 hari observasi setelah dinilai oleh dokternya masuk program masuk program yang ke 3 bulan itu. programnya diikutkan dalam Napza kegiatannya diikut sertakan segala macam,"
kata dia.
Dilanjutkan Roy, untuk menangani pasien yang ada di ruangan Napza ini mempunyai 10 item yang harus membentuk pola hidup sehat.
"Pelayanan disini kegiatannya ada harian mingguan ada juga bulanan dan outing keluar seperti berenang. Kalo disini (di Ruangan Napza) operasional tata boga, tanaman, bengkel dan melukis dan lain-lain," ucap dia.
Adapun, saat ini pihak RSJ Marzoeki Mahdi Bogor kedapatan satu orang yang menjalani perawatan inap akibat dari kecanduan judol.
"Hari ini masih ada satu orang yang menjalani perawatan. Karena yang rawat inap ini indikasi rawat inap ada kriterianya. Permintaan judol ini mintanya rawat jalan. Kecuali udah addict banget baru dirawat inap," tandas dia. (cr1)