bogor-raya

Doa Orang Tua Sukses Antarkan Jenal Mutaqin jadi Wakil Ketua DPRD

Jumat, 5 Juli 2024 | 13:57 WIB

METROPOLITAN.ID - Menjadi seorang politisi masyhur merupakan impian sebagian orang. Namun sayang tidak semua orang dapat menggapainya. Berbeda dengan Jenal Mutaqin yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bogor.

Berawal dari seorang petugas kemanan atau sekuriti, politisi Partai Gerindra itu menjelma menjadi politisi yang cukup masyhur di Kota Bogor. Terlebih saat ia diamanati menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Bogor.

Mempunyai pengalaman kurang baik saat orang tuanya ditertibkan oleh Petugas Satpol PP lantaran berjualan di tempat yang tidak diperbolehkan, membuat tekad Jenal semakin bulat untuk menjadi seorang politisi dengan harapan dapat mengawal kebijakan-kebijakan pemerintah yang pro kepada masyarakat.

"Ibu saya seorang pedagang kaki lima (PKL) pada saat itu ditertibkan oleh ptugas Satpol PP. Usai ditertibkan itu, pemerintah tak memeberikan opsi untuk para PKL untuk berpindah tempat jualan," kata pria yang akrab disapa JM itu.

"Ibu saya langsung berucap dan mendoakan saya menjadi anggota dewan (DPRD) agar dapat mengawal kebijakan pemerintah yang mendukung kepada masyarakat," sambung dia.

Pada 2009 Jenal akhirnya ikut kontestasi dalam pemilihan legislatif dan selanjutnya ia menjadi anggota DPRD Kota Bogor.

"Berkat doa kedua orang tua saya, saya bisa sampai titik ini," ungkapnya.

15 tahun menjadi wakil rakyat tak membuat Jenal lupa daratan, ia tak bisa mengubah kebiasaannya yang kerap berbaur dengan masyarakat. Bahkan tak jarang ia menjadi sopir dadakan untuk mengatar warga berobat ke rumah sakit.

"Dulukan jadi dewan 2009 awal pertama kali punya mobil pribadi itu. Nggak tau saya belum sadar wakil raykat itu apakah sebuah yang wajar ya, ketika masyarakat pinjem mobil kondangan atau ke rumah sakit, saya tanpa berpikir langsung jalan," kata dia.

Tak hanya sekedar menjadi sopir, saat mangatarkan masyarakat ke rumah sakit, bahkan Jenal mengaku tak segan menggendong pasien yang naik dan turun mobil saat menuju rumah sakit.

"Sampai gendong pasien dan kencing dipunggung saya itu semua pernah saya alami. Saat itu memang sendiri karena gapunya staff, dan itu sudah menjadi hal yang wajar bagi saya membantu masyarakat yang sedang mengalami musibah," ujar dia.

Dengan cara berbaur merupakan salah satu cara Jenal bersyukur atas capaian yang didapatnya. Ia mengaku selalu berkaca pada masa lalu yang pernah dialaminya.

"Saya berkaca pada peristiwa yang dialami oleh saya. Maka salah satu cara bersyukur saya itu saat mensibukan diri kepada masyarakat yang membutuhkan. Apapun keluhan mereka saya harus hadir," tegasnya. (*)

Tags

Terkini