METROPOLITAN.ID - Kanit Pasar Tanah Baru, Syaiful Afriadi menyebut sepinya Pasar Tanah Baru disebabkan oleh akses jalan yang tidak di lewati oleh Angkutan Umum (angkot).
Adapun, pihaknya sudah mengusahakan beberapa hal untuk meramaikan pasar tersebut. Hal itu sudah direncanakan sejak pasar itu diresmikan salah satunya dengan mengadakan jalur angkot.
"Walaupun memang sampai sekarang hal itu tidak maksimal karena masih jarang angkot yang lewat. Jadi masih diusahakan supaya maksimal," kata Syaiful Afriadi.
Angkot yang tidak melewati Pasar Tanah Baru ini dinilai sebagai biang kerok sepinya pengunjung di Pasar Tanah Baru.
Sebab secara kelengkapan dagangan pasar itu diklaim cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat.
"Kemarin dari kementerian perdagangan udah datang untuk lihat kondisi sekarang. Lalu masalah aksesibilitas akan ditindaklanjuti dan akan dibantu promosi untuk meramaikan pasar ini," ujar Kanit Pasar Tanah Baru.
Sementara itu, Direktur Operasional (Dirops) Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor, Abdul Haris Maraden mengungkapkan, pedagang yang sudah tidak mengisi los di Pasar Tanah Baru akan dialihkan kepada pedagang lain.
"Ya betul sepi, karena pedagang banyak yang tutup. Sekarang sedang kami menggugurkan pedagang yang tidak jualan," kata dia.
"Jadi yang sudah tidak jualan akan digugurkan dulu haknya lalu akan ditawarkan kepada pedagang baru," ujar Haris Maraden.
Sebelumnya, Pedagang di Pasar Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor mengeluhkan sepinya pembeli hingga saat ini. Kondisi ini disebut sudah terjadi sejak awal pasar ini beroperasi.
Seperti disampaikan salah satu pedagang di Pasar Tanah Baru, Ade (53). Menurut dia, ramainya pembeli di Pasar ini hanya berlaku sejak pertama kali diresmikan.
"Dari mulai buka kesininya makin sepi. Pedagang awalnya ga tau bakalan sepi gini, semua usaha sekarang lagi ngeluh," kata dia.
Mirisinya, dijelaskan dia, belum setahun semenjak diresmikan, Pasar Tanah Baru sudah mengalami penurunan jumlah pedagang.
"Awal buka ada sekitar 85 pedagang, sekarang hanya keisi 16 pedagang, sisanya pada keluar. Ini belum setahun baru 8 bulan," ucap dia.