bogor-raya

Pasar Tanah Baru Bogor Sepi Pembeli, Sekda Perintahkan Dishub Ubah Trayek Angkot

Rabu, 17 Juli 2024 | 15:59 WIB
Kondisi Pasar Tanah Baru yang sepi pembeli. Imbasnya, pedagang sisa tinggal belasan.

METROPOLITAN.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah angkat suara terkait sepinya pembeli di Pasar Tanah Baru Bogor.

Menurut Sekda, persoalan ini menjadi tugas bagi Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor untuk memastikan pasar tersebut bisa ramai dikunjungi.

"Itu menjadi salah satu yang dari kita memberikan penugasan kepada PPJ untuk membuat pasar itu terisi," kata Syarifah Sofiah, Rabu 17 Juli 2024.

Sekda Kota Bogor itu juga menyebutkan, salah satu penyebab sepinya Pasar Tanah Baru yaitu tidak ada angkot yang melintasi ke pasar tersebut.

Untuk itu, pihaknya meminta Dishub Kota Bogor agar merubah trayek angkot, agar bisa melintasi Pasar Tanah Baru Bogor.

"Nanti kita akan minta Dishub untuk meminta angkot melewati kesitu. Biasanya yang namanya orang belanja angkotnya gak lewat dia gak mau. Itu akan disediakan jalur angkotnya," ujar Syarifah Sofiah.

Sementara itu, Dirut Perumda PPJ Kota Bogor, Jenal Abidin mengungkapkan ada beberapa solusi yang akan diterapkan pihaknya untuk dapat menarik pengunjung atau pembeli ke Pasar Tanah Baru Bogor. Salah satunya dengan membuat bazar dan event lainnya di lokasi pasar.

"Itu langkah-langkah optimalisasi meramaikan pasar kearah situ," kata Jenal Abidin.

Sebelumnya, Pedagang di Pasar Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor mengeluhkan sepinya pembeli hingga saat ini. Kondisi ini disebut sudah terjadi sejak awal pasar ini beroperasi.

Seperti disampaikan salah satu pedagang di Pasar Tanah Baru, Ade (53). Menurut dia, ramainya pembeli di Pasar ini hanya berlaku sejak pertama kali diresmikan.

"Dari mulai buka kesininya makin sepi. Pedagang awalnya ga tau bakalan sepi gini, semua usaha sekarang lagi ngeluh," kata dia.

Mirisinya, dijelaskan dia, belum setahun semenjak diresmikan, Pasar Tanah Baru sudah mengalami penurunan jumlah pedagang.

"Awal buka ada sekitar 85 pedagang, sekarang hanya keisi 16 pedagang, sisanya pada keluar. Ini belum setahun baru 8 bulan," ucap dia.

Karena sepinya pembeli, ia mengungkapkan, omzet yang didapat dalam sehari hanya mampu mencapai sekitar Rp250 ribu.

Halaman:

Tags

Terkini