Pihaknya juga telah mengawal kepulangan jenazah hingga ke pintu tol.
AKP Rizky Guntama juga mengaku wisatawan Puncak meninggal tersebut bukan karena kelelahan terjebak macet.
"Bukan, bukan. Bukan karena evakuasi di jalan, bukan, tapi ketika di evakuasi ke masjid meninggal dunia di masjid," ungkapnya.
Pihaknya menduga wisatawan Puncak meninggal tersebut lantaran ada penyakit bawaan.
Baca Juga: Berantas Prostitusi dan Judi Online di Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto Gandeng Anak Muda
Ia juga tak memungkiri kemacetan parah terjadi di Jalur Puncak saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad 1446 Hijriyah.
Kendaraan roda dua mendominasi kepadatan lalu lintas di Jalur Puncak Bogor.
Diperkirakan, kendaraan yang melintas di Jalur Puncak Bogor pada minggu, 15 September 2024 mencapai 140 ribu kendaraan.
"Kurang lebihnya sampai saat ini 140 ribu kendaraan naik dan turun, dominasinya roda dua," tandas AKP Rizky Guntama.
Baca Juga: 5 Tips dan Trik Memilih Streetfood Terbaik untuk Wisata Kuliner saat Liburan
Horor macet Puncak memang ramai menjadi perhatian. Mereka yang terjebak macet Puncak berjam-jam membagikan kisahnya di media sosial (medsos).
Foto-foto dan video soal kemacetan di Jalur Puncak beredar si medsos. Bahkan, macet Puncak trending di aplikasi X hingga Senin, 16 September 2024 pukul 10.30 WIB dengan postingan nyaris 10.000.
"Sudah hampir 7 jam stuck di Puncak. Belum bisa balik ke arah Jakarta. Apakah pemikiran kita sama semua kalau long weekend pergi ke Puncak?," tulis salah satu pengguna X, Minggu, 15 September 2024 malam.
"Tolonglah kami bapak-bapak @TMCPoldaMetro sudah seharian terjebak di Puncak dan sekitarnya. Dari sekitar jam 11 siang lalu lintas lumpuh total hingga detik ini. Kasihan banyak ibu hamil serta anak-anak di sini," tulis netizen lainnya yg membagikan kisah pukul 02.17 WIB, Senin, 16 September 2024.
Akibat kemacetan tersebut, tak sedikit juga pengendara yang memilih tidur di trotoar lantaran arus lalu lintas stuck atau tidak bergerak.