bogor-raya

RSUD dan RS Swasta Diminta Validasi Data TBC untuk Wujudkan Bebas Tuberkolosis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:45 WIB
Pemkab Bogor menggelar peningkatan kapasitas untuk meningkatkan layanan Program TBC di Hotel Haris Cibinong City Mall, Kamis, 10 Oktober 2024. (Humas Pemkab Bogor)


METROPOLITAN.ID
- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menggandeng rumah sakit (RS) swasta dan RSUD se-Kabupaten Bogor untuk melakukan validasi data dan kapasitas dan jejaring layanan program Tuberkulosis (TBC).

Tujuannya, untuk meningkatkan keterlibatan dan kontribusi rumah sakit dalam mewujudkan Kabupaten Bogor bebas Tuberkulosis (TBC).

Pertemuan Pemkab Bogor dengan rumah sakit tersebut berlangsung di Harris Hotel Cibinong City Mall, Rabu, 9 Oktober 2024.

Baca Juga: Jangan Sampai Kelewat! Ada Program Pemutihan Pajak Kendaraan dari Bappenda Jabar, Banyak Diskon dan Keuntungan Lainnya

Wakil Supervisor (Wasor) Tuberkulosis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Aan Setiawan menjelaskan, kegiatan peningkatan kapasitas untuk keterlibatan kontribusi fasilitas kesehatan di RSUD dan rumah sakit swasta ini untuk memvalidasi data-data kasus atau pasien yang sudah ditemukan dan sampai dengan hasil pengobatannya.

Validasi yang dilakukan kali ini adalah semua kasus TBC yang ditemukan, pasien yang sudah mendapat pengobatan hingga pasien sembuh, sehingga bisa terekam dalam laporan SITB.

"Sehingga kita bisa mengetahui jumlah pasien TBC yang ada di Kabupaten Bogor secara valid, dengan data yang valid kita bisa lebih optimal dalam melakukan penanganannya dengan program yang tepat dan perencanaan ke depannya bisa lebih baik," ungkapnya.

Baca Juga: Innalillahi, 141 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan di Bogor

Di tempat yang sama, Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulan Tuberkulosis (KOPI TB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bogor Sukarni menjelaskan, pihaknya sangat konsen untuk pemberantasan Tuberkulosis guna tercapainya eliminasi Tuberkulosis di tahun 2030.

Bahkan, sudah banyak regulasi baik pusat maupun daerah, termasuk di Kabupaten Bogor yang regulasinya tidak hanya memayungi, tetapi mewajibkan semua layanan fasilitas kesehatan agar menjalankan layanan Tuberkulosis.

"Validasi data Tuberkulosis merupakan langkah krusial dalam upaya eliminasi penyakit ini. Data yang akurat dan terkini menjadi fondasi bagi perencanaan program, pemantauan, dan evaluasi yang efektif," terangnya.

"Dengan data yang valid, kita bisa mengidentifikasi daerah-daerah yang memiliki prevalensi tinggi, kelompok usia yang paling rentan, dan faktor-faktor risiko yang berkontribusi terhadap penyebaran TB. Data yang akurat memungkinkan kita untuk mengukur keberhasilan program-program yang telah berjalan dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki," sambungnya.

Baca Juga: Berpenampilan Serba Hitam, Pelaku Curanmor Terekam CCTV Gasak Motor di Cibinong

Sementara itu, tenaga kesehatan pelayanan Tuberkulosis RS Bina Husada, Erni menjelaskan, pelayanan pasien Tuberkulosis di rumah sakit dilakukan dengan strategi Directly Observed Treatment Short Course (DOTS).

Pelaksanaan strategi DOTS ini merupakan salah satu upaya penting dalam menanggulangi Tuberkulosis di Kabupaten Bogor.

Halaman:

Tags

Terkini