bogor-raya

2 Koridor Biskita Transpakuan di Kota Bogor Terancam Berhenti Beroperasi, Buntut Anggaran Operasional Dijatah Rp10 Milliar

Minggu, 8 Desember 2024 | 22:15 WIB
Para penumpang menunggu angkutan umum BisKita Transpakuan di Terminal Bubulak, belum lama ini.

METROPOLITAN.ID - Sebanyak 2 koridor Biskita Transpakuan di Kota Bogor terancam berhenti beroperasi pada tahun 2025 mendatang.

Hal ini terjadi akibat anggaran operasional yang diberikan untuk bus plat merah di Kota Bogor itu dinilai minim pada tahun depan.

Adapun, 2 koridor Biskita Transpakuan yang terancam berhenti beroperasi yakni koridor 5 dengan rute Ciparigi-Stasiun Kereta Api Bogor, dan koridor 6 dengan rute Parung Banteng-Air Mancur.

"Pada saat finalisasi, DPRD merekomendasikan Rp10 miliar dulu dari yang diusulan kami kalau tidak salah Rp29 Miliar. Itu sudah keputusan politik, mau gak mau diterima," kata Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi.

Dengan demikian, Pj Sekda Kota Bogor meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor untuk mengkaji 2 koridor yang memiliki load factor tinggi atau tingkat keterisian yang cukup tinggi.

Di mana, 2 koridor yang masuk dalam kategori load factor ada di koridor 1 rute Terminal Bubulak-Cidangiang, dan koridor 2 rute Terminal Bubulak-Ciawi.

"Sekarang sedang dikaji dulu oleh Dishub Kota Bogor. Karena memang selama ini Biskita telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota atau Pemkot Bogor berencana akan meminta bantuan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melanjutkan transportasi massal Biskita Transpakuan di wilayah Kota Bogor.

Musababnya, anggaran operasional Biskita Transpakuan melalui APBD tahun 2025 yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor dianggap cukup minim.

Mengingat, pengelolaan Biskita Transpakuan sendiri sudah sepenuhnya diserahkan kepada Pemkot Bogor tanpa adanya subsidi dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) lagi.

"Kami masih berupaya akan mengajukan meminta bantuan kepada Kementerian bahwa Kota Bogor berkomitmen melanjutkan angkutan massal yang selama ini dibantu oleh pemerintah pusat," kata Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi.

Diketahui, biaya operasional Biskita Transpakuan tahun 2025 hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp10 milliar untuk satu tahun pengelolaan.

Adapun, perkiraan untuk pengelolaan Biskita Transpakuan ini membutuhkan anggaran sekitar Rp56 miliar dalam satu tahun beroperasi.

Selaku Pj Sekda Kota Bogor, ia berharap, dengan adanya surat yang diajukan oleh Pemkot Bogor kedepan bisa ada perubahan terkait pembiayaan Biskita Transpakuan..

Halaman:

Tags

Terkini