bogor-raya

Dedie A Rachim Patahkan Mitos, Wakil Bisa Jadi Wali Kota

Kamis, 9 Januari 2025 | 21:26 WIB
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim memberikan sambutan dalam kegiatan penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor periode 2025-2030.

"Sehingga momentumnya belum pas F2 yang kemarin itu, dan ini menjadi faktor kenapa Pak Ruyat tidak terpilih jadi wali kota Bogor," sambungnya.

Sementara itu, Pengamat Politik Undang Suryatna menilai ada beberapa faktor kenapa Dedie A Rachim bisa mematahkan stigma ini. Pertama, ia memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi selama menjabat wakil wali kota Bogor.

Kedua, selama kepemimpinannya bersama Bima Arya, relatif tidak banyak masalah yang terjadi. Sehingga, Dedie A Rachim mampu mematahkan mitos wakil tidak bisa menjadi wali kota.

"Tapi saya kira di sini kan harus dilihat dari cara objektif, bahwa calon ini memang boleh dikatakan dia (Dedie) memiliki tingkat popularitas dan juga karena elektabilitas," jelasnya.

"Dari sejak sebelumnya juga memang kan, wakil wali kota itu sudah banyak turun ke bawah. Jadi boleh dikatakan sudah lebih dikenal masyarakat, gitu ya," katanya.

Kemudian, untuk mantan wakil wali kota Bogor yang gagal menjadi wali kota Bogor, itu harus dilihat dengan kondisi yang terdahulu. Di mana, Achmad Ruyat bersaing dengan Bima Arya, yang sudah memiliki beberapa keunggulan.

Di antaranya, Bima Arya berhasil meraih suara generasi muda saat itu. Kemudian, lebih dekat ke bawah dan lebih membuka komunikasi.

"Jadi membuat satu hal yang berbeda dengan yang konvensional, kan. Dia menyentuh pemuda waktu itu, sehingga banyak menarik perhatian ya, dari kelompok pemuda," paparnya.

"Nah, memang sementara ini kalau kita lihat, dari Dedie yang lahir itu tidak ada isu yang terlampau menonjol. Jadi dalam posisi di mana tidak ada isu-isu, sehingga menarik perhatian calon yang relatif lebih aman," katanya.

"Jadi dia kan sudah punya popularitas, sejak awal, karena memang dia banyak turun ke bawah juga. Kemudian waktu dia menjadi wakil, juga tidak ada program bermasalah dari Bima, dari wali kota sebelumnya," paparnya.

Menanggapi hal itu, Dedie A Rachim mengaku memiliki pandangan tersendiri terkait hal ini. Menurutnya, tidak ada mitos dalam pencalonan, melainkan fakta dari hasil kerja keras yang sudah dilakukan.

"Jadi tidak ada mitos, adanya fakta. Sekarang wakil wali kota menjadi wali kota. Inilah fakta yang ada," kata Dedie A Rachim.

"Tentu yang bisa bekerja, yang punya track record yang memenuhi persyaratan, itu memiliki peluang yang sama," ungkapnya. (fal/c/rez/mam/run)

Halaman:

Tags

Terkini