METROPOLITAN.ID - Puskesmas Sempur Kota Bogor tengah jadi sorotan lantaran dituduh oleh pasien tidak profesional dalam menjalankan pelayanan kesehatan.
Bahkan, pasien melalui kuasa hukum dari Sembilan Bintang & Partners Law Office melayangkan somasi kepada kepala Puskesmas Sempur Kota Bogor terkait dugaan pelayanan kesehatan yang tidak profesional.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor pun merespons tudingan tersebut.
Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno membeberkan kronologi kejadian tersebut.
Awalnya, kejadian bermula pada saat itu pasien bernama Andi Wijaya datang ke Puskesmas Sempur untuk berobat ke Poli Gigi.
Saat di pendaftaran, petugas yang berjaga menjelaskan bahwa dokter spesialis gigu sedang tidak ada karena sakit dan berobat ke RS PMI.
Baca Juga: Durian Cengal Jadi Favorit di Festival Durian Leuwiliang
"Dokter gigi pada hari itu praktek dan setelah itu beliau izin untuk berobat ke RS PMI. Namun saat itu beliau merasa sakit dan tidak kuat untuk melanjutkan pelayanan pasien, sehingga pergi kontrol pada saat itu juga ke RS PMI," kata dia.
Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di Puskesmas Sempur, jika dokter gigi tidak ada, maka pelayanan poli gigi didelegasikan kepada perawat gigi. Sesuai dengan kewenangan dan kompetensi perawat gigi.
"Pasien Bapak Adi Wijaya dilayani oleh perawat gigi. Keluhan yang disampaikan oleh adalah meminta dipasang ulang crown gigi yang copot. Crown gigi tersebut dipasang di fasilitas kesehatan lain, bukan di Puskesmas Sempur," ungkapnya.
Baca Juga: Belum juga Kena Bantuan, RTLH di Kedunghalang Bogor Keburu Roboh Duluan
Kemudian, perawat gigi yang menangani itu menyarankan pasien untuk kembali ke tenpat pemasangan awal crown gigi serta ditawarkan rujukan.
Akan tetapi, setelah dijelaskan oleh perawat gigi pasien tetap menginginkan tindakakan tersebut di Puskesmas Sempur. Perawat kemudian menghubungi dokter gigi yang sedang berobat di RS PMI.