METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana bakal mempercantik jalur perlintasan tamu negara yang hendak masuk ke Istana Bogor, tepatnya di jalan seputaran Sistem Satu Arah (SSA) Kota Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin mengatakan, pihaknya berencana akan menambah beberapa tiang bendera didekat terminal Barangsiang, Kota Bogor.
"Begitu keluar tol dekat lampu merah sebelah kiri ada tiang bendera disitu kita pasang. Kemudian dekat pos polisi hari ini ada empat tiang bendera kita akan tambah tiang benderanya," kata Jenal Mutaqin, Senin, 24 Februari 2025.
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan, untuk di Jalan Otto Iskandar atau Otista, Pemkot telah merencanakan untuk melakukan pemasangan beberapa tiang bendera.
Namun, pemasangan tiang bendera ini tidak bisa dipasang tepat di pembatas Jembatan Otista. Lantaran material yang digunakan pembatas jembatan dari gypsum.
"Tapi alternatif lain pemasangan tiang bendera bisa dilakukan pada lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) nya," uxap dia.
Selain itu, bangunan gedung Pasar Bogor juga menjadi perhatiannya, sebab Jenal Mutaqin menyebut bangunan Pasar Bogor sudah betul-betul tidak terurus.
"Pasar Bogor yang menjadi kumuh, kotor tidak terurus. Memang telah dipasangkan kain untuk menutupi, tapi atasnya tetap keliatan. Ini menjadi evaluasi buat kami," imbuhnya.
Maka, setalah nanti Wali Kota Bogor Dedie A Rachim selesai melaksanakan retret kepala di Magelang, maka diringa akan melaporkannya.
"Nanti kita akan diskusikan Pasar Bogor segara dilakukan revitalisasi atau mau di cat ulang dulu, ini mesti ada kesepakatan Pak Wali," imbuh dia.
Dilanjutkan dia, yang pasti Dedie-Jenal akan melaksanakan tugas perintah atensi langsung dari Presiden Prabowo terhadap Kota Bogor.
"Kebersihan, kerapihan dan keindagan tidak harus pas ada tamu negara aja, tapi akan menajdi kebiasaan. Kita mengajak semua warga bersama sama menjaga kebersihan di Kota Bogor," tuturnya.
"Karena ini perintah untuk menjaga estetika Indonesia. Seperti penataan kabel, sampah, saluran drainase kebanyakan sebagian besar limbah dari perusahaan, kita akan cek IPAL nya sesuai atau tidak," pungkasnya. (Rifal)