METROPOLITAN.ID - Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam menghadapi cuaca ekstrem di Kota Bogor.
Musababnya, berdasarkan informasi yang didapatnya, cuaca ekstrem di Kota Bogor berpotensi masih akan terjadi hingga pertengahan bulan Maret 2025.
"Prediksi BMKG bahwa kejadian hujan dengan intensitas yang tinggi kemudian angin kencang, masih akan terjadi paling tidak sampai dengan 11-12 Maret 2025," kata Dedie A Rachim.
Untuk itu, Wali Kota Bogor meminta kepada warga yang tinggal di bantaran sungai, tebingan dan lain sebagainya untuk tetap berhati-hati akan terjadinya bencana.
"Masyarakat untuk lebih melihat potensi bencana dan menghindari, artinya ini semua harus ada kewaspadaan tinggi," ucap dia.
Apalagi, dilanjutkan dia, Kota Bogor dalam beberapa hari belakangan mengalami cuaca ekstrem yang mengakibatkan bencana alam mulai dari pohon tumbang, banjir, tanah longsor dan lainnya.
Dan, melihat kejadian pohon tumbang yang begitu banyak, ia meminta ke Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor untuk pastikan pohon tetap aman.
"Saya sudah minta kepada Perumkim untuk memastikan kondisi pepohonan di wilayah Kota Bogor ini tidak mengandung resiko. Paling tidak bisa terdeteksi, bisa lebih awal pohon mana saja yang memang berpotensi patah atau tumbang," ungkap dia.
Selain itu, karena cuaca ekstrem di Kota Bogor akan berlangsung sampai minggu depan, ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.
"Karena kalau tersumbat maka akan kembali airnya dan kemudian menggenangi dan kejadian-kejadian seperti banjir lintasan itu timbul lagi, timbul lagi," ingat Dedie A Rachim.
"Maka jangan kebiasaan buang sampah ke saluran air itu dari sekarang ini kita stop, jangan ada lagi orang membuang sampah ke sungai, ke saluran-saluran air," pungkasnya. (Rifal)