bogor-raya

Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Gede Pangrango Meningkat, BPBD Minta Pendaki Bersabar

Kamis, 3 April 2025 | 13:52 WIB
KEMAH - Sejumlah pendaki berkemah di kaki Gunung Gede sebelum melakukan pendakian ke puncak.

METROPOLITAN.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor meminta pendaki atau masyarakat Kabupaten Bogor dan sekitarnya untuk tidak mendaki ke Puncak Gunung Gede Pangrango terlebih dahulu.

Hal itu menyusul aktivitas gempa vulkanik Gunung Gede Pangrango meningkat belakangan ini, ditambah jalur pendakian untuk sementara ditutup untuk umum.

Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani menghimbau masyarakat untuk tetap ikuti informasi resmi dari pemerintah, baik dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) ataupun instansi pemerintah lainnya.

"Selain itu untuk masyarakat Kabupaten Bogor untuk tidak mendaki dulu serta untuk tetap memantau himbauan petugas setempat," kata Adam Hamdani.

Menurutnya untuk menyiapkan rencana evakuasi keluarga, berharap semua masyarakat mengetahui jalur evakuasi. Selain itu, BPBD juga bakal menyiapkan kebutuhan dasar seperti air, makanan, dan obat-obatan.

Disisi lain, secara umum Gunung Gede Pangrango terletak di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Gunung Gede memiliki ketinggian sekitar 2.958 meter di atas permukaan laut.

"Gunung tersebut terakhir meletus pada 13 Maret 1957. Aktivitas saat ini, Gunung Gede masih aktif dan memiliki aktivitas vulkanik yang terus dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama terhadap potensi letusan freatik dan hembusan gas beracun di sekitar kawah.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan lonjakan aktivitas kegempaan ini cukup signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya. Pada tanggal 1 April 2024, dalam rentang pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi peningkatan gempa vulkanik dalam (Gempa Vulkanik Tipe A/VA) hingga mencapai 21 kejadian.

"Sebagai perbandingan, rata-rata kejadian Gempa Vulkanik Dalam di Gunung Gede selama periode 1-31 Maret 2024 hanya berkisar 0-1 kali per hari," kata Wafid dalam keterangannya dikutip, Kamis 03 Maret 2025.

Menurutnya, peningkatan aktivitas ini menunjukkan adanya tekanan yang meningkat di dalam tubuh Gunung Gede, yang berpotensi menyebabkan letusan freatik atau hembusan gas berbahaya jika konsentrasinya terlalu tinggi.

Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental hingga 1 April 2024 pukul 10.00 WIB, aktivitas vulkanik Gunung Gede masih berada pada Level I (Normal).

"Kami mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak menuruni, mendekati, atau bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon," jelasnya. (Mulya Diva)

Tags

Terkini