METROPOLITAN.ID - Bupati Bogor Rudy Susmanto kembali merombak jajaran kabinetnya untuk menggeber pembangunan.
Di pelantikan kedua yang berlangsung di Pendopo Bupati Bogor, Selasa, 17 Juni 2025, Rudy Susmanto melantik 25 pejabat yang terdiri dari 22 pejabat struktural eselon III dan IV, serta 3 pejabat fungsional.
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, pelantikan ini menjadi bagian dari upaya penguatan organisasi dan percepatan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bogor.
Menurutnya, pelantikan ini telah mendapatkan izin dari Menteri Dalam Negeri berdasarkan surat Mendagri No.100.2.2.6/3341/Otda tertanggal 10 Juni 2025 tentang Persetujuan Pengangkatan dan Pelantikan Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor.
Total pejabat yang akan dilantik sebanyak 126 orang. Di tahap pertama ini, ada sebanyak 25 orang yang dilantik.
Sementara sisanya akan dilantik pada tahap berikutnya karena sudah mendapat izin dari Mendagri.
Rudy Susmanto menegaskan, pelantikan hari ini bukanlah yang terakhir, akan ada pelantikan lanjutan dalam beberapa waktu ke depan.
Menurutnya, mutasi, rotasi, dan promosi adalah bagian dari dinamika organisasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan struktural serta meningkatkan efektivitas kinerja birokrasi.
"Tujuan utamanya adalah percepatan pembangunan, baik infrastruktur maupun sumber daya manusia. Karena itu, pengisian jabatan kosong menjadi hal penting agar roda organisasi berjalan optimal," kata Rudy Susmanto.
Ia menjelaskan, setiap ASN sudah disumpah saat dilantik untuk siap ditempatkan di mana saja sesuai kebutuhan organisasi.
Rudy Susmanto juga mengingatkan agar pejabat yang dilantik menjaga nama baik organisasi, membangun kolaborasi positif dengan seluruh perangkat daerah, serta memperkuat sinergi dengan DPRD Kabupaten Bogor.
"Jaga nama baik Pemerintah Kabupaten Bogor. Bangun kerja sama yang baik, karena keberhasilan pembangunan daerah sangat ditentukan oleh soliditas dan kolaborasi yang kuat antar lembaga," ungkapnya.
Rudy Susmanto menerangkan, pergantian jabatan bukan berarti pejabat sebelumnya tidak mampu, melainkan sebagai bentuk optimalisasi penempatan SDM.
Pejabat lama yang memiliki pengalaman dan kapasitas tinggi tetap diberikan tanggung jawab strategis agar dapat terus berkontribusi melalui berbagai peran.
"Mereka adalah orang-orang hebat dan berpengalaman. Justru kami tempatkan di posisi yang membutuhkan keahlian dan kemampuan mereka untuk membimbing dan membangun," jelasnya.