bogor-raya

Pengumuman SPMB SMP 2025 di Kota Bogor: 6.724 Siswa Diterima Masuk Negeri, 7.002 Siswa Ditolak

Rabu, 2 Juli 2025 | 15:11 WIB
Ilustrasi SPMB di Kota Bogor.

METROPOLITAN.ID - Pengumuman Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bogor telah resmi diumumkan pada Selasa, 1 Juli 2025 kemarin.

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, 6.724 siswa diterima masuk SMP Negeri dan 7.002 siswa ditolak alias harus sekolah di swasta.

Kepala Bidang SMP pada Disdik Kota Bogor, Ahmad Furqon mengatakan, pengumuman dilakukan secara daring melalui aplikasi SPMB.

"Setiap pendaftar bisa login menggunakan akun SPMB masing-masing untuk melihat hasil seleksi," kata Ahmad Furqon keda Metropolitan.id pada Rabu, 2 Juli 2025.

Setelah pengumuman, peserta yang dinyatakan diterima diwajibkan melakukan daftar ulang langsung ke sekolah tujuan.

"Peserta membawa bukti diterima dan dokumen persyaratan yang sebelumnya diunggah saat pendaftaran, dalam bentuk fotokopi dan menunjukkan aslinya," ucapnya.

Jika ada keberatan atas hasil seleksi, orang tua atau wali murid dapat langsung mengkonfirmasi ke sekolah tujuan.

Adapun pelaksanaan SPMB SMP Kota Bogor tahun ini, masih kata Furqon, diikuti oleh 96 sekolah terdiri dari 23 SMP negeri dan 73 SMP swasta. Dari total peserta, sebanyak 7.002 siswa disalurkan ke sekolah swasta melalui sistem sebagai pilihan ketiga.

"Kuota yang disediakan oleh 73 sekolah swasta mencapai 7.255 kursi. Jadi masih tersedia ruang untuk daftar ulang bagi siswa yang telah memilih sekolah swasta sebagai pilihan ketiga," imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa meski sekolah swasta lebih fleksibel dalam penerimaan, siswa yang telah memilih opsi ketiga tetap wajib melakukan daftar ulang pada 2 hingga 4 Juli 2025.

Terkait peserta yang tidak lolos seleksi, Furqon menjelaskan ada beberapa faktor penyebabnya. Penyebab utamanya karena nilai peserta berada di bawah passing grade, baik dari jalur domisili, afirmasi, maupun prestasi.

"Bila pendaftar melebihi kuota, maka jarak rumah ke sekolah menjadi pertimbangan. Untuk jalur prestasi, tentu ada penilaian skor khusus," katanya.

Menanggapi kemungkinan adanya keberatan dari orang tua, Furqon menegaskan bahwa keputusan akhir berada di tangan pihak sekolah.

"Kemarin sudah ada yang datang langsung ke sekolah untuk menanyakan hasil. Pengaduan juga bisa disampaikan melalui front office Dinas Pendidikan atau helpdesk di masing-masing sekolah," tandasnya. (Cr2)

Tags

Terkini