bogor-raya

Pemkot Bogor Revitalisasi Gedung Kemuning Gading Tahun 2026, Anggaran Mencapai Rp9 Miliar

Kamis, 10 Juli 2025 | 13:04 WIB
Tampak depan Gedung Kemuning Gading Kota Bogor yang kondisinya memprihatinkan. (Taufik Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) berencana akan melakukan revitalisasi Gedung Kemuning Gading yang menjadi salah satu fasilitas publik di lingkungan Balai Kota Bogor pada tahun 2026 mendatang.

Rencana revitalisasi ini akan difokuskan pada pembangunan lantai satu dan lantai dua secara menyeluruh, mengingat kondisi gedung saat ini yang dinilai sudah tidak layak untuk menunjang berbagai aktivitas masyarakat.

Kepala Disparbud Kota Bogor, Firdaus mengatakan, proses penyusunan Detail Engineering Design (DED) telah dilakukan secara bertahap. Hingga saat ini, DED untuk pembangunan lantai dua sudah rampung dengan estimasi anggaran mencapai Rp9 miliar. Namun, untuk DED lantai satu masih dalam proses penyusunan.

"Awalnya memang hanya lantai dua yang akan dibangun lebih dulu. Tapi setelah adanya arahan dari pimpinan, akhirnya diputuskan untuk dilakukan secara bersamaan, baik lantai satu maupun lantai dua. Ini penting agar tidak terjadi pembangunan ulang di masa mendatang yang justru akan memakan biaya dan waktu lebih besar," kata Firdaus kepada Metropolitan pada Kamis, 10 Juli 2025.

Firdaus menegaskan bahwa revitalisasi ini menjadi prioritas karena kondisi fisik gedung Kemuning Gading sekarang sangat memprihatinkan dan tidak lagi memenuhi standar fungsi sebagai gedung pertemuan. Kerusakan pada struktur bangunan, fasilitas pendukung, serta aspek keselamatan menjadi perhatian utama Pemkot Bogor.

"Melihat kondisi sekarang, kami harus segera mengambil langkah-langkah antisipatif. Gedung ini dulunya menjadi salah satu ikon kegiatan masyarakat, terutama dalam bidang seni, budaya, pendidikan, dan komunitas. Jika dibiarkan, fungsinya bisa benar-benar hilang," ungkapnya.

Menurut Firdaus, gedung Kemuning Gading selama ini dikenal sebagai auditorium yang berada di pusat pemerintahan Kota Bogor. Gedung ini kerap digunakan sebagai tempat pertunjukan kesenian tradisional, pameran budaya, diskusi komunitas, hingga kegiatan pendidikan. Dengan fungsi yang begitu vital, keberadaannya menjadi kebutuhan penting bagi warga kota.

"Revitalisasi ini bukan hanya soal fisik bangunan, tapi bagaimana kita menghidupkan kembali ruang-ruang interaksi sosial yang selama ini berjalan di gedung itu. Harapannya, setelah direvitalisasi, manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat luas," imbuhnya.

Selain itu, Firdaus juga menyinggung potensi kontribusi gedung Kemuning Gading terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia menyebutkan, dengan fasilitas yang lebih representatif, gedung tersebut bisa menjadi sumber retribusi dari berbagai kegiatan yang digelar baik oleh pemerintah, komunitas lokal, hingga pihak swasta.

"Kami yakin, jika gedung ini diperbaiki secara menyeluruh dan pengelolaannya dilakukan dengan profesional, maka tidak hanya nilai manfaatnya yang meningkat, tapi juga berkontribusi secara ekonomi melalui retribusi kegiatan," jelasnya.

Adapun target proses pembangunan, Firdaus berharap bisa mulai direalisasikan pada tahun 2026, setelah seluruh dokumen perencanaan termasuk DED dan anggaran disetujui dan dialokasikan secara resmi.

"Semoga semua tahapan berjalan lancar. Kami berharap tahun depan untuk proses pembangunan bisa dimulai, dan masyarakat bisa kembali menggunakan gedung Kemuning Gading sebagai ruang publik yang layak, aman, dan nyaman," katanya. (Cr2)

Tags

Terkini