bogor-raya

Setahun Berdiri, Bumi Ageung Batutulis Belum Beroperasi, Begini Kata Disparbud Kota Bogor

Kamis, 10 Juli 2025 | 13:32 WIB
Tampak depan Gedung Bumi Ageung Batutulis Kota Bogor yang sampai saat ini belum beroperasi. (Taufik Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Setahun lebih sudah Bumi Ageung Batutulis berdiri. Bangunan yang direncanakan akan jadi Museum Pakuan Pajajaran itu sampai saat ini belum juga beroperasi.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor pun mengungkapkan beberapa kendala Bumi Ageung Batutulis belum beroperasi sampai saat ini, meski sudah berdiri sejak 2023 silam.

Berikut beberapa langkah strategis untuk mengoptimalkan pemanfaatan Bumi Ageung Batutulis yang akan dijadikan museum sejarah di Kota Bogor tersebut.

Kepala Disparbud Kota Bogor, Firdaus mengatakan, bahwa saat ini bangunan tersebut masih dalam kondisi kosong tanpa interior, sehingga belum bisa difungsikan secara optimal.

"Kita ingin memanfaatkan penggunaan Museum Bumi Ageung Batutulis. Saya melihat selama ini bangunan itu masih kosong, belum terisi interior. Makanya saya berencana membuat terobosan-terobosan dan akan berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat untuk mendapatkan masukan-masukannya," kata Firdaus kepada Metropolitan.id pada Kamis, 10 Juli 2025.

Menurutnya, jika bangunan dibiarkan tidak dimanfaatkan, lambat laun bisa mengalami kerusakan. Padahal, bangunan tersebut memiliki kualitas arsitektur yang sangat baik.

Oleh karena itu, sambung Firdaus, pihaknya akan menyusun konsep pemanfaatan museum secara bertahap agar bisa difungsikan sesuai tujuan awal pendiriannya.

"Secara pembangunan sudah selesai, tinggal tahap kedua yakni pengisian interior agar bisa dengan nyaman dipakai untuk semua aktivitas kebudayaan. Untuk tahap ini, kami rencanakan anggarannya tahun depan. Jadi kami akan menyusun terlebih dahulu Detail Engineering Design (DED) agar terlihat jelas berapa anggaran yang dibutuhkan," jelasnya.

Di sisi lain, sebagai kepala dinas yang baru menjabat, Firdaus juga tengah melakukan inventarisasi ulang terhadap nilai-nilai sejarah dan cagar budaya yang ada di Kota Bogor. Salah satu yang tengah dikaji adalah usulan agar Tugu Kujang ditetapkan sebagai cagar budaya.

"Saya ingin melihat dan mempelajari terlebih dahulu secara aturan, apakah itu masuk dalam kategori nilai sejarah budaya atau bukan. Kita akan pelajari mulai dari asal usul, regulasi, serta masukan dari masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Firdaus menegaskan bahwa pihaknya juga sedang melakukan penataan ulang terhadap destinasi wisata yang ada di Kota Bogor untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ia berkomitmen untuk membangun kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk budayawan, komunitas dan masyarakat yang peduli terhadap pengembangan pariwisata dan kebudayaan.

"Mudah-mudahan dengan kehadiran saya di sini bisa memberikan manfaat yang maksimal, hasil positif, dan menjalin kolaborasi yang baik dengan semua pihak, khususnya yang bergerak di bidang wisata maupun kebudayaan," katanya. (Cr2)

Tags

Terkini